Cerita Singkat Micryletta Sumatrana dan Perbedaan Katak dengan Kodok

oleh -1,029 kali dilihat
Cerita Singkat Micryletta Sumatrana dan Perbedaan Katak dengan Kodok
Micryletta Sumatrana , katak jenis baru yang ditemukan LIPI/foto-Eki Aprilia Resdiyanti Devung
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com – Katak jenis baru ditemukan sejumlah peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Katak itu diberi nama Micryletta sumatrana.

Kabar tersebut tentu saja jadi kabar menggembirakan bagi peneliti, dan juga bagi Indonesia. Sebab menjadi bertambah lagi jenis katak di tanah air.

Tempat penemuannya adalah  kawasan Hutan Harapan Jambi dan Sumatera Selatan serta di suaka margasatwa Gumai Pesamah, Sumatera Selatan.

Micryletta sumatrana memiliki ukuran yang mini. Ada kemungkinan jenis kata ini juga hidup di di daerah dataran rendah lainnya di selatan Sumatera.

KLIK INI:  Otentik, 6 Tanaman Ini Berhubungan Erat dengan Budaya Toraja

“Katak jantan hanya memiliki tubuh 17,4 milimeter, sedangkan betinanya berukuran 22,8 milimeter,” Amir Hamidy, peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Kamis, 11 Juni 2020 lalu.

Dilansir dari laman resmi LIPI, Micryletta sumatrana memiliki ciri morfologi bagian punggung (dorsal) yang berwarna coklat keemasan dengan sedikit bintik-bintik gelap.

“Bagian perut atau ventral berwarna cokelat gelap disertai corak berwarna putih krem,” jelas Amir.

Hal yang membedakan sesama anggota katak marga Micryletta lainnya adalah karakter morfologi. Karakter ini disebut Amir menjadi ciri atau pembeda utama.

Melalui karakter morfologi itulah, sehingga bisa dibedakan mana jenis Micryletta inornata yang dapat ditemukan di bagian utara Sumatera (Medan, Aceh) ataupun jenis Micryletta lainnya yang tersebar di kawasan India, Indochina, dan Taiwan.

Menurut Amir hal lain membedakan Micryletta sumatrana dengan katak yang lain adalah  bagian samping kepala dari jenis baru ini berwarna coklat gelap dengan bintik-bintik putih-krem di bibir dan wilayah tengah atau tympanum.

KLIK INI:  Mengenal Pohon Ficus dan Manfaat Istimewa di Baliknya

“Jika tungkai belakang diluruskan, bagian artikulasi tibiotarsal dapat mencapai depan mata,” ungkap Amir.

Namun, sebenarnya ada perbedaan mencolok antara katak mini Micryletta sumatrana dengan katak Micryletta yang hidup di utara Sumatera meski sekali lihat, yakni   dari pola sentralnya

Katak yang ditemukan di selatan Sumatera terdapat pola menyerupai batik atau jaring pada bagian perut katak yang. Sedangkan katak yang ada di utara Sumatera tidak memiliki pola tersebut

Juga berbeda DNA

Rupanya selain perbedaan yang diuraikan di atas, terdapat perbedaan lain pula setelah penelitian terhadap DNA.

Katak jenis baru yang ditemukan tesebut lebih menyerupai katak yang ada di Vietnam. Amir mengungkapkan perbedaan DNA-nya sudah mencapai level beda jenis. Sehingga secara ilmiah ini dapat dipertanggungjawabkan sebagai jenis baru.

Menemukan jenis katak baru bukanlah perkara gampang.  Penemuan katak jenis baru asal Sumatera berhasil dilakukan karena adanya teknologi molekuler.

Jenis teknologi ini  memungkinkan para peneliti lebih mudah mengindetifikasi DNA katak tersebut.

“Setelah dites DNA-nya, ternyata benar beda jenis antara populasi yang ada di Sumatera bagian selatan dengan yang ada di Sumatera bagian utara,” tutup Amir.

Perbedaan katak dengan kodok

Tidak bisa dipungkiri, masih banyak yang bingung membedakan antara katak atau frog dan kodok atau toads.

Dilansir dari laman ksdae.menlhk, keduanya memang berbeda meski berasal dari satu bangsa, yakni bangsa anura.

Katak bertubuh langsing dengan kulit basah atau lembab, berlendir, tipis dan halus. Katak juga mempunyai kaki lebih panjang, sehingga dapat melompat lebih jauh.

Selain itu, kaki belakangnya berselaput jelas sehingga beberapa jenis adalah perenang ulung.

KLIK INI:  Kenalkan Oreophryne Riyantoi, Katak Jenis Baru Endemik Sulawesi

Katak memiliki banyak jenis yang mendiami habitat tertentu. Misalnya Katak sawah “Fejervarya cancrivora” mendiami habitat sawah berlumpur. Ataupun Katak pohon “Polypedates leucomystax” yang mendiami batang-batang pohon tinggi.

Katak kerapkali juga bersembunyi dibalik kulit pohon ataupun dedaunan. Ada pula Bangkong tuli “Limnonectes kuhlii”, hanya menjumpai di sela-sela bebatuan pada sungai yang bersih dan tidak tercemar di pegunungan.

Katak serasah “Leptobrachium hasseltii” yang habitatnya di lantai hutan. Biasanya bersembunyi di lubang-lubang kayu yang lapuk dan serasah kering.

Sedangkan kodok bertubuh lebar dan besar, kulit kering, tebal dan kasar dan kaki relatif pendek. Saat melompat kodok tidak terlalu jauh.

Biasanya berasal dari keluarga Bufonidae dan mudah dijumpai dimana saja. Mulai dari pemukiman warga, perkotaan, sungai dengan kondisi air yang jernih sampai dengan sangat kotor sekalipun. Bahkan dapat ditemukan hingga ketinggian tertentu.

Bisa dikatakan hewan ini mudah beradaptasi dan tahan terhadap disturbansi sekitarnya. Jenis kodok yang sering kita jumpai yakni Kodok buduk atau Bufo melanostictus dan Kodok puru-besar  atau Bufo asper .

KLIK INI:  Melirik Potensi Daun dan Batang Porang yang Mengesankan