Cerita Mengesankan dari Bank Sampah The Gade “Temba Nggela” Dompu NTB

oleh -513 kali dilihat
Cerita Mengesankan dari Bank Sampah The Gade Temba Nggela Dompu NTB
Cerita dan aksi hijau di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB).

Klikhijau.com – Geliat bank sampah di tanah air mulai bertumbuh baik. Ini tentu positif, mengingat problem sampah plastik yang sangat mencemaskan. Keberadaan bank sampah adalah satu aksi nyata agar kita terhindar dari lautan plastik.

Cerita dan aksi hijau kali ini datang dari Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB). Namanya Bank Sampah The Gade “Temba Nggela” di kelurahan Dorotangga Kecamatan Dompu, Dompu NTB.

Diinisiasi oleh seorang guru muda bernama Diaul Anhar, bank sampah The Gade mulai beroperasi pada 29 November 2018. Ada sekitar 25 orang yang kebanyakan anak muda menjadi penggagas dari bank sampah ini.

KLIK INI:  SDIT Insatama Makassar Tanamkan Sikap Cinta Lingkungan Sejak Dini

Ide mendirikan bank sampah bermula dari kegelisahan anak muda di Dompu akan dampak yang diakibatkan oleh sampah (organik/nonorganik).

Diaul Anhar yang didaulat sebagai Direktur bersama rekannya merasa terpanggil untuk membantu program pemerintah dalam masalah persampahan.

“Kami menyadari betapa sampah plastik yang dihasilkan dan konsumsi masyarakat semakin lama semakin bertambah jumlahnya. Jadi, harus ada solusinya,” kata Anhar.

Sejak berdiri, Diaul Anhar sangat bahagia lantaran antusias masyarakat sangat tinggi. “Mereka datang membawa sampah yang mereka kumpulkan untuk ditimbang.

Hasilnya tentu bernilai uang. Mereka diwajibkan jadi nasabah tetap di tempat kami. Jadi, uang yang dihasilkan tidak semuanya diambil, tapi juga ditabung,” kata guru Bahasa Indonesia ini.

KLIK INI:  Selain Serial Drama-nya, Cara Korsel Mengurangi Sampah Makanan juga Mengesankan

Kini, sudah ada sekitar 45 orang yang menjadi nasabah tetapnya. Jumlah tabungannya bervariasi. Progres yang baik ini disambut positif oleh PT. Pegadaian setempat yang menjalin kemitraan khusus dengan bank sampah. Jadi, tabungan nasabah ditabung di pegadaian dengan tabungan emas.

Lalu seperti apa dampak sosial dan ekologisnya?

Dampaknya sangat luar biasa. Kalau dulu banyak sampah yang berserakan di setiap lorong, jalan dan halaman rumah, kini dipastikan tidak ada lagi.

“Alhamdulillah lingkungan sudah bersih dan sehat dibanding sebelum adanya bank Sampah. Secara ekonomi, sangat dirasakan langsung oleh masyarakat. Sebelumnya mereka bingung mau diapakan sampah yang berserakan, tapi sekarang mereka sudah paham kalau ternyata sampah bernilai uang,” kisah Anhar.

Dukungan dari pelbagai pihak pun mengalir deras. Semua orang mulai sadar dan melihat plastik itu uang. Anak-anak muda juga terlihat antusias. Pengalaman warga yang berdaya berkat sampah menular kemana-mana.

“Semua optimis wadah ini tetap eksis. Atensi dari pemerintah juga sangat diperlukan untuk motivasi kami,” katanya.

3 Cerita Mengesankan dari Bank Sampah The Gade Temba Nggela Dompu NTB

Selain mengelola pengepulan sampah, Diaul Anhar dan komunitasnya juga mulai menciptakan kreasi dari daur ulang sampah. Mereka pun sering menyelenggarakan pelatihan bersama nasabah.

Mereka bertekad menciptakan banyak inovasi dan membantu perekonomian masyarakat. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, bank sampah The Gade akan terus maju dan solid.

KLIK INI:  Pramuka Bersih Negeri, Ikrar Generasi Muda Peduli Lingkungan

Antusias dan keberhasilan ini tidak datang begitu saja. Menggerakkan komunitas bank sampah tidaklah mudah. Banyak suka dukanya, kata Anhar.

“Bersentuhan dengan sampah-sampah selalu dipandang sebelah mata. Apalagi karakter masyarakat yang pragmatis menganggap wadah ini hanya sebuah hal yang bodoh. Tidak punya prospek yang jelas dan beragam pesimisme lainnya,” jelas Alumni UNM Makassar ini.

Alhasil, setelah semuanya berjalan, pola pikir masyarakat mulai bisa ditepis. Warga telah melihat aksi nyata dan perubahan langsung setelah adanya bank sampah The Gade. Dukungan terus mengalir.

“Kami optimis, apa yang kami lakukan akan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Diaul Anhar.

KLIK INI:  Benarkah Gowa Darurat Tempat Sampah?