Catat! Ini 18 Tanaman Pangan yang Cocok untuk Sistem Akuaponik

oleh -14 kali dilihat
Sistem akuaponik-foto/distanbun.ntbprov

Klikhijau.com –  Akuaponik  merupakan sistem saling menguntungkan. Sistem ini memadukan antara tanaman dan ikan.

Keduanya terintegrasi sederhana antara akuakultur dengan hidroponik. Limbah budidaya ikan berupa sisa metabolisme dan sisa pakan akan jadi pupuk bagi tanaman.

Prinsipnya, akuaponik menggunakan sistem resirkulasi di mana air yang berasal dari wadah pemeliharaan ikan akan dialirkan kembali ke dalam wadah tersebut melalui proses filtrasi (Shobihah, 2022).

Akuaponik dapat jadi solusi produksi pangan yang paling berkelanjutan. Sistem ini  merupakan gabungan dari akuakultur (memelihara hewan air) dan hidroponik (menggunakan nutrisi dan air, bukan tanah, untuk membudidayakan tanaman).

KLIK INI:  Tak Ada Sesiapa di Perut Ikan

Sistem akuaponik menggunakan air yang kaya nutrisi dari akuarium ikan sebagai pupuk alami bagi tanaman. Tanaman, pada gilirannya, membantu memurnikan air bagi habitat ikan, meniru proses ekologi alam yang ditemukan di danau, sungai, dan perairan lainnya.

Ikan yang digunakan adalah ikan air tawar. Ikan jenis ini paling bermanfaat bagi tanaman berdaun. Dilansir dari Treehugger, berikut 18 tanaman yang cocok digunakan untuk tanaman akuaponik:

  • Kangkung

Tanaman kangkung tumbuh dengan baik dalam sistem akuaponik sehingga mudah menjadi tidak terkendali jika tidak dipanen secara teratur. Selain itu, kangkung dapat tumbuh pada pH yang sedikit lebih tinggi dengan kebutuhan nutrisi yang lebih rendah daripada selada, dan dapat ditanam langsung di bawah sinar matahari di luar ruangan selama suhunya tetap dalam kisaran 55 F hingga 70 F. Tanaman ini tumbuh dengan baik di sebagian besar sistem akuaponik.

KLIK INI:  Lebih Dekat dengan Kacang Arab, Pangan Masa Depan dan Berkelanjutan
  • Selada

Kebutuhan nutrisi tanaman selada rendah, sedangkan kebutuhan pH-nya antara 6,0 dan 6,2, dan suhunya harus antara 60 F dan 70 F.

Selada juga memiliki siklus tumbuh yang lebih pendek dan menyukai sinar matahari, sehingga sangat ideal untuk sistem penanaman akuaponik di luar ruangan. Perawatannya biasanya terbatas pada pemeriksaan tingkat pH seminggu sekali.

  • Bayam

Kebutuhan nutrisi yang rendah dan margin kesalahan yang lebih luas dalam hal pH menjadikan bayam sebagai sayuran hijau yang menakjubkan untuk ditanam di kebun akuaponik.

Tanaman ini menyukai suhu antara 45 F hingga 75 F, tetapi terlalu banyak sinar matahari di luar ruangan dapat menyebabkan tanaman melesat dan rasa pahit berikutnya pada tanaman.

KLIK INI:  Kebijakan Pangan Berkelanjutan, Kunci Siasati Produksi Beras dan Minyak Goreng
  • Lobak

Lobak merupakan salah satu sayuran yang paling mudah ditanam melalui akuaponik. Mereka yang menanamnya secara teratur bersumpah untuk menggunakan serat kayu untuk membantu menumbuhkan benih, tetapi tanah liat dan batu apung juga merupakan media tanam yang baik untuk lobak. Lobak lebih menyukai suhu yang lebih dingin, mulai dari 60 F hingga 80 F, dan kadar pH antara 6,0 hingga 7,0, sehingga ikan nila dan koi biasa sering digunakan.

  •  Wortel

Wortel dianggap sulit tumbuh, tetapi yang dibutuhkan hanyalah sistem akuaponik yang diatur dengan benar dengan media tanam yang halus dan pH netral serta setidaknya 6-8 jam sinar matahari langsung setiap hari.

Sistem akuaponik bedengan media adalah yang terbaik untuk wortel, karena wortel tidak tumbuh dengan baik dengan metode lain, dan wortel dapat dipanen dari biji dalam waktu dua hingga tiga bulan.

KLIK INI:  Kisah Dua Ekor Gajah Sumatra yang Lahir di Bulan April
  • Stroberi

Sistem akuaponik vertikal akan cocok dengan stoberi. Karena tanaman ini berkembang biak dengan cepat dan membutuhkan sedikit ruang. Kendalanya adalah stroberi akuaponik hanya menghasilkan beberapa buah.

Stoberi membutuhkan nutrisi dalam jumlah sedang hingga tinggi dan lebih menyukai pH antara 5,5 dan 6,5, dengan suhu antara 60 F hingga 80 F.  Stroberi membutuhkan lebih banyak kalium.

  • Kemangi

Kemampuan alami tanaman ini untuk mentoleransi suhu tinggi dan kelembapan menjadikannya salah satu tanaman terbaik untuk dimasukkan ke dalam sistem akuaponik.

Tanaman ini tumbuh cepat dan dapat berkecambah dalam waktu kurang dari seminggu, dengan tanaman siap dipanen dan dimakan hanya dalam waktu 25 hari. Kemangi memiliki kebutuhan nutrisi yang rendah dan suhu yang disukai antara 65 F dan 85 F.

KLIK INI:  3 Biota Laut yang Paling Terdampak dari Kebisingan Laut
  • Kembang kol

Tanaman ini tidak memerlukan banyak perawatan dan akan tumbuh subur dalam sistem akuaponik berbasis air. Karena sangat tahan terhadap hama dan penyakit, tanaman ini menjadi salah satu sayuran akuaponik terbaik untuk pemula. Jauhkan kembang kol dari sinar matahari langsung, dan terutama embun beku.

  • Kubis

Kubis cukup mudah tumbuh, khususnya pada pH 6,2 hingga 6,6 dan pada suhu antara 45 F dan 75 F. Bibit kubis harus dijaga agar tetap hangat dibandingkan tanaman yang sudah matang, tetapi selain itu, sayuran ini hanya memerlukan sedikit perawatan selain dari pengawasan hama dan pembusukan biasa.

KLIK INI:  Kemarau Tak Menghalangi Petani Kanreapia Berbagi Sayur ke Panti Asuhan
  • Daun mint

Tanaman ini hampir pasti tumbuh subur dalam sistem akuaponik.  Daun mint tumbuh sangat cepat sehingga berisiko membanjiri seluruh sistem pertumbuhan dan menghambat pertumbuhan tanaman lainnya.

Jika Anda memilih menanam mint, beri jarak 18 hingga 24 inci agar akar tidak saling berebut air dan nutrisi yang berharga. Mint juga memerlukan naungan parsial, suhu 65 F hingga 70 F, dan pH antara 6,5 ​​dan 7,0.

  • Timun

Mentimun atau timun tumbuh subur di area yang banyak terkena sinar matahari dan kelembapan. jarak tanaman dalam akuaponik antara 11 dan 23 inci sehingga tidak menimbun nitrogen dari tanaman lainnya.

KLIK INI:  Hari Pangan Sedunia dan 7 Isu Relevan yang Menyertainya Kini
  • Cabai

Cabai dapat tumbuh subur dengan akarnya di air dengan suhu antara 60 F dan 75 F. Namun, cabai pedas seperti cabai rawit atau habanero kemungkinan akan lebih toleran terhadap suhu yang lebih hangat.

Tanaman ini juga lebih menyukai tingkat keasaman sedang antara 5,5 dan 6,5, sehingga cocok untuk berbagai pilihan ikan.

  • Jahe

Jahe merupakan tanaman yang sangat baik untuk sistem akuaponik, asalkan berada dalam sistem media tanam yang memberikan dukungan yang cukup bagi akarnya.

Tanaman ini menyukai lingkungan yang hangat dan lembap serta tidak memerlukan sinar matahari langsung untuk tumbuh. pH ideal adalah antara 5,5 dan 6,8, dan suhu antara 75 F dan 79 F.

KLIK INI:  Fakta Tak Terduga dari Pahlawan Penyerbuk yang Bernama Serangga
  • Terong

Terong tumbuh baik di media tanam dengan penyangga akar. Buahnya akan tumbuh lebih besar jika mendapat lebih banyak sinar matahari, jadi sebaiknya letakkan di tempat yang mendapat sinar matahari selama 14 jam sehari. Terong membutuhkan waktu lebih lama untuk matang, sekitar 3 hingga 4 bulan dari biji, dengan suhu antara 70 F dan 80 F, dan tingkat pH antara 5,5 dan 7.

  • Kacang-kacangan

Jika ingin menanam kacang-kacangan pada akuaponik, pastikan beri penyangga. Tujuannya agar kacang-kacangan dapat merambat dan membebaskan ruang. Kacang-kacangan tumbuh baik dalam kondisi yang lebih hangat, dengan suhu antara 71 F dan 78 F.

Kacang-kacangan menyukai sinar matahari penuh tetapi dapat mentoleransi sedikit naungan, jadi usahakan untuk mendapatkan sinar matahari selama 6 hingga 8 jam per hari.

  • Okra

Okra menyukai media tanam dengan tingkat pH netral antara 6,5 ​​dan 7. Suhu ideal adalah hangat, antara 70 F dan 85 F, jadi sebaiknya gunakan ikan yang menyukai suhu hangat yang sama, seperti nila, lele, dan ikan kod murray. Tanaman ini membutuhkan sedikitnya 8 jam sinar matahari per hari.

KLIK INI:  Mengatasi Ancaman Mikroplastik di Laut dengan Robot Ikan
  • Tomat

Tomat dapat tumbuh pada suhu yang lebih hangat (hingga 85 F) dan tumbuh dengan baik di air. Karena tomat merupakan tanaman yang kaya nutrisi, tomat sebaiknya ditanam di sistem yang lebih besar dengan waktu yang lebih lama untuk tumbuh.

Tomat akuaponik kemungkinan akan membutuhkan struktur pendukung untuk menopang pertumbuhannya yang tinggi. Pilihan terbaik untuk tanaman ini adalah ikan yang menyukai air yang lebih hangat, seperti nila, koi, dan ikan mas.

  • Selada air

Masalah terbesar dengan selada air akuaponik adalah seberapa cepat ia tumbuh dan berkembang biak. Satu tanaman kecil bisa tumbuh  menjadi lebih banyak dalam waktu singkat. Ditambah lagi, jika tidak dipanen secara teratur, ia dapat dengan mudah menyumbat bedengan tanam.

Selada air bahkan dapat dibudidayakan secara melingkar, karena mudah ditanam dari stek dan dari biji, yang berarti  dapat diproduksi terus-menerus dan dengan sedikit atau tanpa biaya tambahan.

KLIK INI:  Asam Jawa, Manfaat, dan Kenangan Menggemaskan Tentangnya