Klikhijau.com – Bagaimana cara merawat Kalatea (Calathea) agar dedaunnya tetap memancarkan pesonanya? Pertanyaan ini kerap diajukan banyak penggemarnya, karena tak jarang menjumpai dedaunnya bermasalah bahkan mengalami busuk akar.
Kelebihan utama dari tanaman hias ini adalah penampilannya yang sederhana, kalatea memiliki ciri khas pada motif daunnya yang lembut dengan garis-garis khas menyerupai motif pakaian. Dari motif daunnya itulah, tanaman ini senantiasa menyenangkan dipandang mata.
Tak salah bila Calathea sangat cocok ditempatkan dalam ruangan (indoor), khususnya di ruang tamu. Hanya saja perlu hati-hati, tidak saja pada bagaimana agar daunnya tetap aman dari sentuhan atau jangkauan hewan peliharaan—juga pada perawatan khusus seperti penyiraman dan lainnya.
Pengalaman Hajriah Umar (32) seorang ibu rumah tangga penggemar tanaman hias ini mungkin berguna bagi Anda yang juga sedang merawat kalathea. Ikuti ceritanya!
Trik merawat kalatea
Mengapa tertarik merawat kalathea? “Cantik!” Sependek itu jawaban seorang Hajriah Umar, seorang ibu muda asal Sungguminasa Gowa yang begitu mengagumi Calathea miliknya. Jawaban ini tentu mewakili pesona tanaman yang sedang naik daun ini.
Yah, alasan cantik atau indah adalah standar khusus sebuah tanaman diminati. Takaran cantik bisa saja subjektif, tetapi bisa juga objektif apabila memang memenuhi espektasi pikiran dan imajinasi. Kalathea tidak bisa membohongi kata hati, tanaman ini memang memikat hati.
Hajriah Amir membeli Kalathea, bulan lalu, lebih tepatnya di bulan Oktober. Setelah membelinya, Hajriah mengganti pot tanaman dengan pot yang lebih artistik untuk menyesuaikan dengan ruang tamu.
“Saya membeli pot khusus seharga Rp.299 ribu untuk mempercantik tanaman. Kalau bunganya saya beli saat itu Rp. 500 ribu, lima daun,” cerita ibu satu anak ini.
Ia juga menempatkan khusus Kalathea miliknya di atas meja dan memilih pot yang memiliki penyangga khusus agar bagian bawah pot tidak langsung menempel pada meja. Simak pula Panduan Lengkap Merawat Tanaman dalam Ruangan.
Penampilannya semakin bagus rupanya. Ada pun media tanam yang dipakainya adalah jenis porous. Bagi Hajriah, tanaman Calathea termasuk yang paling rewel dan butuh perhatian khusus.
Pernah suatu ketika ia terkejut saat melihat ujung-ujung daun tanamannya mengering dan tidak semengkilap di awal ia membeli. Ia mengaku panik bahkan mengira ada masalah serius pada tanamannya.
Beruntung ia tak patah arang, namun terus mencari solusi mengatasinya. Hajriah kemudian berkesimpulan bahwa masalah di daun disebabkan oleh penyiraman yang salah, pencahayaan dan kelembapannya.
Merawat dengan hati
Pengalaman Hajriah, ia menyiram Calathe miliknya 2 kali sehari. Penyiraman harus hati-hati, pastikan tak ada air yang tertinggal di daun karena dapat memicu busuk daun.
Lalu, setiap 2 minggu sekali, ia mengeluarkan tanaman ke teras—Calathea miliknya berangsur membaik.
“Bagian daunnya yang kering mulai membaik. Ahamdulillah tidak sampai menyebar. Tanaman ini tidak boleh terkena matahari langsung, harus di tempat teduh tetapi banyak cahaya,” katanya.
Untuk para pemula, Hajriah juga berbagi rahasia merawat Kalathea agar pesonanya tetap bertahan dan sehat yakni merawatnya dengan cinta.
“Saya sarankan sih dirawat dengan kasih sayang. Calathea itu lebih baik lupa disiram daripada kelebihan air atau keseringan disiram,” cerita Hajriah.
Tetapi pada intinya adalah cinta dan kasih sayang. Bagi Hajriah, tanaman harus diperlakukan sebagai makhluk hidup yang juga punya kehidupan dan bahasa sendiri.
“Kalau kita sayang, pasti tanaman itu akan memberikan yang terbaik pula. Kalau ada masalah, kita akan segera mencari tahu apa masalahnya dan apa yang dibutuhkan tanaman. Misalnya, saya sering-sering tanya ke ahli atau browsing di internet. Intinya terus belajar,” katanya.
Itulah pengalaman sederhana seorang Hajriah, semoga menginspirasi kita semua khususnya bagi Anda yang sedang merawat Calathea. Ayo Berkenalan dengan bunga Kalatea, si cantik yang sederhana, jenis dan perawatannya.
Semoga bermanfaat!