- Mengatur Hujan - 08/10/2023
- Kecupan Kemarau - 30/09/2023
- Ikan Tak Menangis - 30/07/2023
Klikhijau.com – Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri. Kabupaten Soppeng kisalnya, jika berkunjung ke pusat kota kabupaten berjuluk Bumi Latemmamala. Tawaran sejuta pesona akan ditemukan. Mulai dari bentuk bangunan hingga infrastrukturnya.
Selain itu, pemandangan gunung yang menjulang tinggi, kemegahan Masjid Raya yang disulap bak Tajmahal akan memesonakan mata dan batin. Juga kesibukan kota dan kicauan panning (kalong/kelelawar) akan menyambut kalian setibanya di sana.
Bukan hanya kicaannya semata, bau khas dari hewan Panning ini juga akan jauh terasa menyengat hidung. Bahkan mengalahkan aroma parfum jenis termahal di dunia.
Namun, ada satu hal yang perlu sahabat hijau ketahui, ternyata bukan hanya panning saja yang menjadi ikon Kota Soppeng loh. Ada hewan lain yang jauh lebih lucu dan sangat bertolak belakang dengan warna Panning. Hewan atau satwa itu adalah satwa burung kakatua yang dalam bahasa lokalnya lebih dikenal dengan nama Cakkelle.
Kakatua merupakan famili dari Cacatuidae. Ia termasuk jenis burung hias dengan bulu indah memesona. Ia juga memiliki lengkingan suara yang cukup nyaring. Burung ini identik dengan warna putih dan berjambul sehingga mudah dikenali.
Spesies ini termasuk salah satu burung dengan kecerdasan yang cukup bagus, ia mampu menirukan ucapan-ucapan manusia, sehingga sering dipamerkan pada acara-acara hiburan di kebun binatang atau tempat hiburan lainnya, juga di rumah sebagai burung peliharaan.
Kenapa jadi simbol?
Kenapa kakaktua bisa menjadi simbol Kabupaten Soppeng yang bergelar Bumi Latemmamala dan diabadikan dalam lagu Bugis berjudul Cakkele Nassabari? Dan kenapa pula para Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Soppeng memakai burung ini sebagai lambang di bajunya?
Jika menengok sejarahnya, lagu dan hewan ini menjadi cerita rakyat bermula ketika kekeringan akibat kemarau panjang dan kemiskinan melanda penduduk Bumi Latemmamala.
Kemunculan dua burung Cakkele ini menjadi penunjuk tetua sehingga melantik Tomanurung Ri Sekkanyili sebagai datu pertama Kerajaan Soppeng.
Jika Sahabat hijau pernah membaca naskah kuno I Lagaligo berjudul Iyyanae Sure Puada-adaengi tanae ri Soppeng, maka sahabat hijau akan segera mengerti kenapa burung ini kemudian mendapat tempat dan sangat dihormati di hati penduduk. Meskipun literatur yang mengisahkannya dan menuturkannya sampai hari ini masih sangat sedikit.
Dilansir dari laman soppeng.go.id bahwa arti dan lambang Kabupaten Soppeng bahwa, dalam pembentukan pemerintahan yang teratur, disepakati bahwa burung kakatua sebagai duta pembawa berita seperti diketemukanlah Raja pertama dari Soppeng yang membawa daerah ini kepada keamanan, keadilan dan kemakmuran.
Fakta lain kakatua
Namun ada fakta unik dan tak terduga loh dari burung dari kelas Aves dan filum Chordata ini, yakni:
Kakatua adalah burung yang sangat berisik. Dibandingkan burung paruh bengkok yang terkenal dengan teriakannya. Burung dari ordo Psittaciformes ini jauh lebih berisik
Tapi jika burung ini sering diberi makan langsung oleh tangan si pemilik maka hubungan batin akan terbentuk di antara mereka. Selain manja, mereka juga terkenal angkuh dan kurang ramah.
Selain keunikan itu, kakatua juga satu-satunya burung berparuh bengkok yang berjambul. Dengan sedikit pelajaran, maka hewan ini bisa melakukan trik akrobat semisal berdansa. Ia juga termasuk dalam jenis hewan yang pintar dan selalu ingin belajar meskipun sulit beradaptasi kepada anak-anak.
Hal ini disebabkan karena anak-anak sering kali mengeluarkan suara yang gaduh. Ini juga menyebabkan beberapa dari mereka bisa melukai anak-anak di sekitarnya.
Jadi, jika berkunjung ke pusat kota Kabupaten Soppeng, di gerbang kota kalian akan di sambut dua patung cakkelle, dan di pusat kota akan dimanjakan oleh panning.