Blatchley Terkejut Saat Menjumpai 40 Kilogram Sampah Plastik dalam Perut Seekor Paus di Filipina

oleh -72 kali dilihat
Blatchley Terkejut Saat Menjumpai 40 Kilogram Sampah Plastik dalam Perut Paus di Filipina
Darrell Blatchley menunjukkan sampah plastik yang ditemukan di dalam perut paus/Foto-voaindonesia.com

Klikhijau.com – Namanya Darrel Blatchley, ia seorang ahli biologi kelautan. Pekan lalu, Blatchley menyusuri sebuah desa nelayan di Filipina. Di sana, ia melihat seekor paus berparuh Cuvier muda sudah mengambang mati di perairan.

Matanya tampak cekung tirus. Sementara tulang rusuknya menonjol menembus kulitnya.

Meski saat itu hanya melihat sekilas, Blatchley sudah tahu apa penyebab kematian paus sepanjang 4,5 meter tersebut.

“Saya tahu bahwa ia mati karena menelan plastik,” ujar pria yang juga pendiri D’Bone Collector Museum. Menurutnya, paus itu menunjukkan tanda-tanda dehidrasi dan tubuhnya sangat kurus.

“Meski begitu, saya sangat terkejut ketika mengetahui jumlah sampah plastik yang ada di tubuhnya,” tambah Blatchley.

KLIK INI:  Kritis, Orangutan Sumatera Ditembak 74 Peluru di Aceh

Hasil autopsi mengungkapkan, ada lebih dari 40 kilogram sampah di perut paus muda ini. Meliputi kantung plastik belanja, empat karung pisang, dan 16 karung beras.

“Sampahnya sudah lama berada di sana. Perut paus mencoba menyerapnya tapi tidak bisa,” papar Blatchley.

Selama satu dekade terakhir, D’Bone Collector Museum telah menemukan 57 paus dan lumba-lumba yang mati setelah mengonsumsi sampah plastik serta jaring ikan.

Namun, jumlah sampah plastik yang ditemukan pada paus Cuvier muda ini merupakan ‘yang terbanyak’ dari sebelumnya.

“Ini tidak bisa dibiarkan,” ungkap Blatchley.

KLIK INI:  Karena Sampah, Ribuan Wisatawan Mancanegara Batal ke Lombok

Dalam sebuah laporannya pada 2016, National Geographic mengungkapkan bahwa ada lebih dari 30 paus terdampar yang memiliki sampah plastik di perutnya. Sejak saat itu, kasus serupa banyak ditemukan dan semakin banyak pula hewan laut yang menjadi korban sampah plastik.

Filipina sendiri menempati peringkat kedua sebagai negara dengan polusi sampah plastik terbanyak di dunia.

Sumber: Nationalgeographic.co.id

KLIK INI:  Deh, Puntung Rokok Ternyata Lebih Merusak Lingkungan Daripada Sedotan Plastik