BKSDA Jatim Evakuasi Monyet Ekor Panjang, Primata Menggemaskan yang Tetap Liar Saat Dewasa

oleh -11 kali dilihat
Ilustrasi monyet ekor panjang-foto/pixabay.com

Klikhijau.com – Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) memiliki  penampilan yang lucu dan menggemaskan. Karenanya  banyak orang tertarik memeliharanya, khususnya ketika masih anakan.

Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa seiring bertambahnya usia, primata ini akan menunjukkan sifat liarnya.

Saat dewasa, monyet ekor panjang menjadi lebih agresif, sulit dikendalikan, dan membutuhkan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan alaminya. Dalam banyak kasus, pemilik akhirnya kewalahan dan memilih menyerahkan satwa tersebut, seperti halnya yang  di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim).

Dilansir dari laman ksdae.menlhk, seorang warga di Kabupaten Ngawi menyerahkan seekor monyet ekor panjang berjenis kelamin betina. Penyerahan itu dilakukan oleh Arif Mustofa, warga Desa Guyung, Kecamatan Gerih.

KLIK INI:  Perubahan Iklim Ubah Predator jadi Kanibal dan Sebabkan Panas Ekstrem

Primata  yang jadi salah satu satwa penghuni hutan dan memiliki arti penting dalam kehidupan di alam itu dievakuasi oleh Tim Matawali RKW 05 Madiun, Seksi KSDA Wilayah II Bojonegoro, Bidang KSDA Wilayah I Madiun, Balai Besar KSDA, 10 Februari 2025.

Sebelumnya, monyet tersebut dipelihara oleh seorang warga. Karena alasan tidak sanggup lagi merawatnya, setelah kurang lebih tiga tahun. Akhirnya ia menyerahkannya.

Kecil menggemaskan, besar agresif

Saat dievakuasi, monyet tersebut dalam kondisi hidup dan aktif. Untuk sementara, saat ini  satwa ditempatkan di kandang transit Kantor Bidang KSDA Wilayah I Madiun guna observasi lebih lanjut sebelum diputuskan langkah rehabilitasi dan pelepasliarannya ke habitat yang sesuai.

KLIK INI:  Lebih 4.000 Spesies Satwa Liar Jadi Sasaran Perdagangan Ilegal, 162 Negara Terlibat

Selain proses evakuasi, tim Matwali BBKSDA Jatim juga memberikan sosialisasi kepada relawan dan masyarakat sekitar mengenai pentingnya menjaga kelestarian satwa liar. Tim mengingatkan bahwa memelihara satwa tanpa memahami kebutuhan alaminya serta tanpa mengukur kemampuan dalam merawatnya dapat merugikan baik pemilik maupun satwa itu sendiri.

“Banyak orang menganggap monyet ekor panjang sebagai hewan peliharaan yang menarik, tetapi mereka tetap satwa liar dengan insting alaminya. Ketika sudah dewasa, mereka dapat menjadi agresif, sulit dikendalikan, dan bahkan berpotensi menularkan penyakit. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak menjadikan satwa liar sebagai peliharaan,” ujar Rahma Wijayanti, Pengendali Ekosistem Hutan BBKSDA Jatim.

KLIK INI:  Babak Baru Kasus Makelar Kayu Ilegal Asal Lutim, Berkas Dilimpahkan ke Kejari Tana Toraja

Sebagai bagian dari upaya konservasi, BBKSDA Jatim terus mengajak masyarakat untuk tidak memelihara satwa liar dan lebih peduli terhadap kesejahteraan mereka di habitat alaminya. Tim juga memperkenalkan layanan call center BBKSDA Jatim di nomor 082232115200 sebagai sarana bagi masyarakat untuk melaporkan temuan atau permasalahan terkait satwa liar.

Dengan adanya pemahaman yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam berinteraksi dengan satwa liar, tidak menjadikannya hewan peliharaan, serta turut berkontribusi dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati.

KLIK INI:  Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi Amankan Industri Kayu Ilegal di Mamasa