- Menyerap Sensasi Hijau Donggia Bersama TBM Al-Abrar, Bulukumba - 01/10/2024
- Dipeluki Sampah - 29/09/2024
- Yudi, Urang Aring yang Tak Terawat, dan Manfaatnya yang Mengejutkan - 27/09/2024
Klikhijau.com – Libur Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah rasanya kurang lengkap tanpa disisipi liburan ke tempat wisata. Apalagi Hari Raya Idul Fitri bertepatan dengan Hari Lingkungan se Dunia. Tentu itu akan menjadi momen bagi yang ingin berwisata, khususnya wisata alam ramah lingkungan.
Apalagi jika kamu memang menyukai wisata alam, pasti liburan lebaran kali ini tak ingin kamu lewatkan berlalu begitu saja tanpa petualang ke tempat wista. Namun, ada yang mesti kamu tahu bagaimana cara travelling yang ramah lingkungan.
Kepala Kampanye Hutan Global Greenpeace Indonesia, Kiki Taufik memberitahu prinsip bagi para petualang, terutama yang suka menjelajah hutan, menjaga kelestarian alam.
“Harus tahu kalau ada yang boleh diambil, yakni foto saja, dan boleh meninggalkan sesuatu, tapi hanya jejak,” kata Kiki Taufik, Sabtu 20 April 2019 lampau.
Katanya lagi, prinsip itu mesti ditanamkan saat bertualang. Musababnya, ketika seseorang melakukan wisata alam dan terpesona dengan keindahannya, ada kalanya muncul sisi egois yang ingin mengambil dan membawa pulang sesuatu dari alam itu. Padahal dengan membiarkan semua seperti sedia kala saat kita datang, maka kita sudah melestarikan alam.
Satu lagi yang juga penting adalah jangan buang sampah sembarangan sehingga mengotori lingkungan. “Yang perlu disiapkan ketika ingin mengenal hutan adalah pengetahuan. Mengenal itu bukan hanya mendaki gunung lalu masuk hutan,” tuturnya.
Edukasi pelestarian alam yang menyeluruh penting ditanamkan sejak kanak-kanak. Dengan begitu, ketika tumbuh dewasa kemudian memiliki hobi bertualang, maka sudah memahami pengetahuan tentang wisata sambil merawat lingkungan. “Perlu juga hutan yang khusus untuk edukasi,” katanya.
Dari data yang dihimpun Greenpeace Indonesia, luas hutan di Indonesia terus berkurang. “Sekarang luas hutan di Indonesia, kurang lebih 85 juta hektare. Pada 1990 sampai 2015 hutan kita hilang, luasnya 24 juta hektare,” ujarnya.
Pengurangan luas lahan hutan mempengaruhi terhadap iklim menjadi tidak stabil. “Kalau hutan hilang, maka bumi semakin panas. Maka kalau kita tidak menjaganya, nanti generasi selanjutnya tidak bisa melihat hutan,” katanya.
Jadi, jika ingin berwisata alam pada libur lebaran kali ini, sebaiknya ikuti tips di atas, agar alam tetap lestari, lingkungan tetap terjaga.