Berikut Rincian Lengkap 98 Taksa Baru yang Ditemukan BRIN Sepanjang Tahun 2024

oleh -7 kali dilihat
Kenali 6 Media Tanam Anggrek juga Kelebihan dan Kekurangannya
Bunga anggrek - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Tercatat sebanyak 98 taksa baru  yang berhasil mengidentifikas oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sepanjang tahun 2024.

Rinciannya adalah 43 spesies baru, 1 subspesies baru, 1 varietas baru, serta 53 rekaman baru dari kelompok flora, fauna, dan mikroorganisme.

Untuk spesies baru, penemuan didominasi oleh fauna sebanyak 26 spesies, flora sebanyak 11 spesies, dan mikroorganisme sebanyak 6 spesies. Penemuan spesies baru ini memiliki arti penting bagi penelitian biodiversitas Indonesia selanjutnya.

Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Arif Nurkanto menyampaikan, hingga akhir 2024, pihaknya telah mengidentifikasi 98 taksa baru. Dari jumlah tersebut, 62 persen merupakan spesimen asal Indonesia, di antaranya merupakan spesies endemik flora dan fauna Indonesia.

KLIK INI:  Agar Tak Kecolongan Biodiversitas Dicuri Peneliti Asing, KLHK Ambil Langkah Tegas

Arif merinci, 50 taksa baru berasal dari kelompok flora, yang terdiri atas 11 spesies baru, 1 subspesies baru, 1 varietas baru, dan 37 rekaman baru. Sementara dari kelompok fauna ditemukan 39 taksa baru, meliputi 26 spesies baru dan 13 rekaman baru. Adapun dari kelompok mikroorganisme, ditemukan 9 taksa baru, yang mencakup 6 spesies baru dan 3 rekaman baru.

Memperkaya wawasan keanekaragaman hayati

Penemuan taksa baru ini tidak hanya memperkaya wawasan tentang keanekaragaman hayati Indonesia, tetapi juga berperan penting dalam upaya konservasi.

“Dengan memahami dan mendokumentasikan spesies yang ada, langkah-langkah konservasi yang lebih efektif dapat dirancang, seperti rehabilitasi dan peningkatan populasi spesies yang terancam punah, eksplorasi dan konservasi ex situ, serta studi ekologi dan restorasi habitat,” kata Arif.

Keberhasilan ini, ujar dia, merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai lembaga penelitian dan ilmuwan dari dalam maupun luar negeri.

KLIK INI:  Semut Bisa Jadi Pendukung Pertanian Berkelanjutan dan Pengganti Pestisida

“Publikasi hasil penelitian dalam berbagai jurnal ilmiah tidak hanya memperkaya referensi global tentang biodiversitas Indonesia, tetapi juga menegaskan pentingnya perlindungan dan pengelolaan sumber daya hayati secara berkelanjutan demi kelestarian ekosistem dan kesejahteraan generasi mendatang,” tegas Arif.

Sementara Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN, Andes Hamuraby Rozak mengungkapkan, upaya pengungkapan dan pemanfaatan biodiversitas telah menjadi fokus utama rencana kerja Organisasi Riset. Dua program utama yang saat ini berjalan, yaitu (1) kegiatan riset melakui skema rumah program biota yang terkonservasi, dan (2) kegiatan platform kolaborasi ekspedisi biodiversitas terestrial.

“Melalui dua skema riset yang dilaksanakan, diharapkan akan lebih berkontribusi signifikan dalam pengungkapan biodiversitas yang merupakan langkah awal dari kegiatan pemanfaatan biodiversitas yang berkelanjutan,” terangnya.

KLIK INI:  Lestarikan Keanekaragaman Hayati Perkotaan, Menteri LHK Lepasliarkan 79 Ekor Burung
Berikut rincian 98 taksa baru:
50 Taksa Baru Flora: 11 Spesies baru, 1 Subspesies baru, 1 Varietas baru, dan 37 Rekaman baru  

Spesies baru

Magnoliopsida

  1. Sida penambangensis
  2. Begonia tanggamusensis
  3. Syzygium wawoniense
  4. Syzygium lampeapiense
  5. Rhododendron mulyaniae
  6. Rhododendron engelbertii

Monocots (Araceae)

  1. Alocasia roseus
  2. Cyrtosperma prasinispathum
  3. Cyrtosperma hayii

Liliopsida (Orchidaceae)

  1. Aerides obyrneana
  2. Phreatia tinukariensis

Subspesies baru

Magnoliopsida

  1. Rhododendron javanicum ssp. Argentii

Varietas baru

Magnoliopsida

  1. Impatiens platypetala var. minialba

Rekaman baru

Magnoliopsida

  1. Psidium cattleyanum

Dicotyledons (Cucurbitaceae)

  1. Melothria pendula

Anthocerotopsida

  1. Notothylas javanica

Marchantiopsida

  1. Riccia crozalsii

Jungermanniopsida

  1. Trichocolea tomentolla
  2. Chiastocaulon dendroides
  3. Cololejeunea haskarliana
  4. Anastrophyllum donnianum
  5. Bazzania denudata
  6. Cheilolejeunea ornata
  7. Frullania rigescens
  8. Neolepidozia cuneifolia
  9. Cephaloziella verrucosa
  10. Radula javanica

Bryopsida

  1. Bucklandiella subsecunda
  2. Cratoneuropsis chilensis
  3. Didymodon incurvus
  4. Didymodon tophaceus
  5. Funariella curviseta
  6. Hydrogonium amplexifolium
  7. Leucobryum albidum
  8. Leucobryum juniperoideum
  9. Mitthyridium subluteum
  10. Neckera villae-ricae
  11. Orthotrichum rogeri
  12. Orthotrichum scanicum
  13. Racomitrium nivale
  14. Scleropodium touretii
  15. Serpoleskea confervoides
  16. Syrrhopodon albovaginatus
  17. Tortella bambergeri
  18. Tortella commutata
  19. Tortella tortuosa
  20. Amblystegium serpens

Liliopsida

  1. Rhopaloblaste ceramica
  2. Dinochloa malayana

Polytrichopsida  

  1. Polytrichastrum emodi
KLIK INI:  Menakjubkan, Tanaman Dapat Jadi Pendeteksi Bahan Kimia Berbahaya
39 Taksa Baru Fauna: 26 Spesies baru dan13 Rekaman baru  

Spesies baru

Crustacea

  1. Lepidothelphusa menneri
  2. Pontella mayalibit
  3. Chriselatium schubarti(Genus baru)
  4. Geosesarma riani
  5. Geosesarma nigripes
  6. Macrobrachium ngankeeae

Insecta

  1. Glyphodes nurfitriae
  2. Glyphodes ahsanae
  3. Cryptophasa warouwi
  4. Talanga harakae

Reptilia

  1. Cyrtodactylus tehetehe
  2. Cyrtodactylus mamberamo
  3. Cyrtodactylus belanegara

Actinopterygii

(ray-finned fish)

  1. Pomacentrus mandacani
  2. Pomacentrus variegatus
  3. Cirrhilabrus xanthozonus
  4. Redigobius fotuno
  5. Oryzias moramoensis
  6. Microphis arrakisae

Mammalia

  1. Crocidura balingka
  2. Crocidura dewi
  3. Crocidura barapi

Aves

  1. Caprimulgus ritae

Polychaeta

  1. Leocrates bitungensis

Amphibia

  1. Zhangixalus faritsalhadii
  2. Hylarana nigroverrucosa

Rekaman baru

Crustacea

  1. Pontella surrecta
  2. Coenobita pseudorugosus
  3. Trichopagurus macrochela
  4. Macrobrachium sundaicum

Reptilia

  1. Carlia fusca

Actinopterygii

(ray-finned fish)

  1. Ichthyscopus lebeck
  2. Bagrichthys micranodus
  3. Pangasianodon hypophthalmus
  4. Bostrychus scalaris
  5. Parascorpaena moultoni
  6. Upeneus taeniopterus Secernentea
  7. Spirura aurangabadensis
  8. Tikusnema javanense
KLIK INI:  Hal yang Perlu Diketahui dan Lakukan Terkait Krisis Keanekaragaman Hayati
9 Taksa Baru Mikroorganisme: 6 Spesies Baru dan 3 Rekaman Baru                                                                                                                   

Spesies baru

Leotiomycetes (Fungi)

  1. Lambertella fusoidea
  2. Lambertella phanensis
  3. Lambertella sessilis
  4. Lambertella takensis
  5. Lambertella tectonae
  6. Lambertella chiangraiensis

Rekaman baru

Leotiomycetes (Fungi)

  1. Lambertella aurantiaca

Agaricomycetes (Fungi)

  1. Deconica overemii

Euglenophyceae (Mikroalga)

  1. Eutreptiella sp. EKoku01
KLIK INI:  Tanah Liat adalah Pahlawan Baru dalam Memerangi Emisi Metana