- Air Hilang dalam Hujan - 09/12/2023
- Kisah Pengalaman Pertama Bertamu ke Hutan - 05/12/2023
- Perjalanan Menuju Hutan - 03/12/2023
Klikhijau.com – “Kenapa?” tanya saya kepada seorang kawan yang memajang emotikon sakit di status media sosialnya.
“Sakit,” jawabnya.
“Minumlah obat?” saran saya
“Iya,” jawabnya
“Lekaslah sembuh!”
Ia tak lagi membalas chat saya. Menyarankan minum obat setiap kita mendengar ada yang sakit seolah adalah hal lumrah ketimbang menyuruhnya berdoa.
Perihal minum obat, ada hal yang jadi pertanyaan, sebab ada yang beranggapan mengonsumsi banyak obat bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
dr. Tunggul D. Situmorang, yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam mengungkapkan, ada sebagian obat ada yang menyebabkan gangguan ginjal jika dikonsumsi secara terus-menerus. Namun, ada pula obat yang justru malah melindungi ginjal.
Ada yang melindungi dan ada yang merusuk
“Benar, tapi obat apa dulu? Obat hipertensi, diabetes, dan kolesterol justru melindungi ginjal. Jadi gagal ginjal bukan karena obatnya, tapi akibat konsumsi obat di stop ketika merasa sembuh sehingga terjadilah gangguan ginjal,” terang dr. Tunggul, Kamis, 17 Oktober 2019 seperti yang ditulis Leonardus Selwyn Kangsaputra di Okezone
Ia menjelaskan sejumlah obat seperti pain killer, beberapa obat pelangsing dan obat yang tidak jelas (bisa diperoleh dengan bebas) yang bisa menyebabkan gangguan ginjal. Selain itu dr. Tunggul menjelaskan seseorang yang mengalami hipertensi tidak melulu harus minum obat.
“Umumnya kalau udah didiagnos hipertensi maka membutuhkan pengobatan seumur hidup. Tapi cara pertamanya adalah mengubah lifestyle change (gaya hidup). Pada hipertensi derajat 1 yakni tekanan darah 140/90 hingga 159/99 tidak memerlukan obat, masih bisa dikonsultasikan dan mengubah gaya hidup,” lanjutnya.
Namun, khusus kasus hipertensi yang sudah mencapai derajat 2 dengan tekanan darah 160/100 hingga 179/109 dan hipertensi derajat tiga mulai dari 180/110 ke atas, maka peran obat memang sangat dibutuhkan.
dr. Tunggul juga menjelaskan ada setidaknya tiga tahapan tekanan darah sebelum seseorang didiagnosa mengidap hipertensi. Tiga tahapan tersebut terdiri dari optimal, normal dan normal-tinggi. Semuanya tergantung dari hasil pemeriksaan tekanan darah.
Untuk kategori optimal itu jika hasil pemeriksaan menunjukkan angka lebih kecil dari 120/80. Kategori normal jika hasil tes menunjukkan angka 120/80 hingga 129/84. Sementara normal-tinggi apabila hasil tes menunjukkan angka 130/85 hingga 139/89,” tuntasnya.
Jadi, jika ingin mengonsumsi obat, khususnya obat kimia apalagi dalam kadar berlebihkan. Ada baiknya konsultasikan pada ahlinya, alias dokter. Dan barangkali tak seperti saya kepada teman di awal tulisan ini, langsung menyarankan minum obat tanpa proses pemeriksaan.