Benarkah Polusi Udara Perburuk Kualitas Tidur Manusia?

oleh -76 kali dilihat
Polusi Udara Perburuk Kualitas Tidur Manusia
Ilustrasi polusi udara - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Sudah lazim terdengar bahwa polusi udara sangat buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Dalam hal lingkungan, polusi udara sangat memengaruhi kualitas oksigen yang kita hirup untuk keberlangsungan hidup kita.

Namun, jika kualitas udara buruk, barang tentu akan memengaruhi kesehatan. Misalnya, bisa menyebabkan alergi, infeksi pada paru-paru, asma, hingga kanker.

Dalam hal lingkungan, polusi udara sangat berdampak pada kualitas oksigen yang kita hirup untuk keberlangsungan hidup kita.

Selain dapat membahayakan saluran pernapasan kita, Sahabat hijau, tahukah bahwa polusi udara ternyata mempengaruhi kualitas tidur manusia? Ya, risiko gangguan tidur dapat meningkat karena polusi udara yang menghantui kita sehari-hari.

Pada konferensi American Thoracic Society (ATS) 2017, terdapat sebuah studi yang menjelaskan bahwa paparan jangka panjang polusi udara tingkat tinggi dapat menyebabkan gangguan tidur.

Martha E. Billings, peneliti pertama dalam studi tersebut mengatakan bahwa tak banyak orang tahu keterhubungan antar keduanya.

KLIK INI:  7 Manfaat Istimewa Buah Jamblang, Poin Terakhir Paling Ajaib
Dampak polusi udara pada kesehatan

Dilansir dari Healthline, Martha juga menuturkan tentang penelitian sebelumnya mengenai polusi udara yang berdampak pada kesehatan jantung dan paru-paru.

Kaitannya dengan gangguan tidur, polusi udara dapat memengaruhi sistem syaraf pusat dan bagian otak yang mengontrol pola pernapasan dan tidur.

Dalam penelitiannya tersebut, Martha dan timnya menghimpun data dari 1.863 responden dengan rerata usia 68 tahun. Mereka mengunakan pengukuran polusi udara dari ratusan lokasi di enam kota di Amerika Serikat.

Hasil studi menunjukkan, 88% responden memiliki efisiensi tidur rendah dan 11% memiliki waktu terjaga selama 60 menit di tempat tidur.

KLIK INI:  Penerbangan Lebih Ramah Lingkungan Jika Ketinggian Pesawat Diubah

Selain itu, data tersebut menunjukkan bahwa responden yang NO2 nya tertinggi selama lima tahun mengalami peningkatan risiko gangguan tidur nyaris mencapari 60% ketimbang mereka yang punya tingkat NO2 rendah.

Lebih lanjut, mereka yang memiliki paparan para partikel kecil (PM2.5) cenderung mengalami peningkatan untuk mengalami gangguan tidur sebesar 50%.

Kajian ini penting kiranya untuk diketahui, karena keduanya cenderung sering diabaikan oleh manusia dan dianggap lumrah.

Pasalnya, paparan polusi udara dapat mengakibatkan kematian akibat kardiovaskular dan gangguan paru-paru seperti infeksi pernapasan ringan, asma, hingga sleep apnea.

Sedangkan, kurang tidur dapat menyebabkan depresi, gangguan jantung, kelebihan berat badan (obesitas), dan penurunan drastis pada kesehatan secara komprehensif (badan jadi mudah lelah dan drop).

Oleh sebab itu, mari perbaiki gaya hidup yang menyebabkan pencemaran udara berlebih dan jaga pola tidur sehat sebaik mungkin.

KLIK INI:  Dismenorea, Wanita dan 5 Tanaman Obat Alami bagi Penyakit Dismenorea pada Wanita