Benarkah Olahraga Membantu Pertahankan Kenangan Berharga?

oleh -385 kali dilihat
Menurut Ahli Saraf, Ini Waktu dan Olahraga yang Tepat untuk Kesehatan Otak
Ilustrasi olahraga/foto-Shutterstock

Klikhijau.com – Yang tertinggal dari masa lalu hanyalah kenangan. Ia menjadi hal paling berharga dimiliki seseorang dari masa lalunya. Tak bisa dirampas atau dimiliki orang lain.

Kenangan memiliki banyak wajah. Ia bisa menjadi momok menakutkan, juga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi seseorang.

Selama seseorang memiliki ingatan, ia tak akan terpisah dari kenangannya. Ada kenangan yang receh saja, akan teringat pada momen tertentu saja. Ada pula kenangan yang memang bebal. Mengikut ke mana pun kaki melangkah.

Biasanya kenangan yang bebal itu, adalah kenangan yang sangat berharga atau penting bagi seseorang.

KLIK INI:  Anti Ribet, Ini 5 Cara Diet Sehat Menurut Ahli Gizi

Tentu tak ada yang ingin dan rela kehilangan kenangan berharganya. Karenanya, setiap orang memiliki cara menjaga dan merawat kenangannya, bisa melalui foto, video, buku harian atau bahkan gambar.

Namun, ada satu hal yang bisa dilakukan dalam rangka menjaga kenangan berharga agar tetap terawat di ingatan, yakni dengan olahraga atau berolahraga

Sahabat hijau tak salah baca, cara itu adalah olahraga. Klaim itu bukan sembarang klaim, tapi melalui sebuah studi baru yang dipimpin oleh University of Pittsburgh.

Para peneliti  mengumpulkan dan menganalisis data dari lusinan eksperimen. Mereka menemukan bahwa olahraga dapat membantu orang dewasa yang lebih tua dalam mempertahankan memori episodik mereka.

Memori episodik adalah suatu memori tentang pengalaman-pengalaman sendiri. Pengalaman itu  biasanya berhubungan dengan riwayat hidup.

Aktivitas olahraga mengacu pada kapasitas untuk mengingat kembali pengalaman pribadi. Pengalaman yang dimaksud adalah yang berisi informasi rinci tentang apa yang terjadi, kapan, dan di mana.

Ketika diminta untuk menggambarkan sifat memori episodik, “Saya biasanya suka berbicara tentang pertama kali Anda berada di belakang kemudi mobil,” Sarah Aghjayan, penulis utama studi tersebut.

KLIK INI:  3 Olahraga Ringan Usai Mudik Lebaran agar Tubuh Tetap Prima

Dia menambahkan “Jadi, Anda mungkin ingat di mana Anda berada, berapa usia Anda, siapa yang duduk di kursi penumpang menjelaskan banyak hal kepada Anda, perasaan gembira itu,” kata ga   mahasiswa doktoral di University of Pittsburgh itu.

Percobaan pada tikus

Sementara itu, percobaan pada tikus telah menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan kesehatan otak dan memori.

Para penelitian yang menyelidiki hubungan ini pada manusia memiliki hasil yang beragam. Untuk mencari kejelasan lebih lanjut, Aghjayan dan rekan-rekannya meneliti 1.279 studi.

Dari 1.279 studi, akhirnya dipersempit menjadi 36 yang memenuhi kriteria tertentu. Dengan menggunakan perangkat lunak khusus untuk menganalisis data.

Para peneliti menunjukkan bahwa perbandingan dari 36 studi menunjukkan bahwa, untuk orang dewasa yang lebih tua, olahraga memiliki manfaat yang jelas untuk memori episodik.

KLIK INI:  Menurut Ahli Saraf, Ini Waktu dan Olahraga yang Tepat untuk Kesehatan Otak

Meskipun studi itu sendiri tidak dapat menemukan korelasi yang jelas antara olahraga dan peningkatan memori, memeriksa seluruh badan penelitian dan membandingkan studi individu membawa pola ini menjadi fokus.

“Ketika kami menggabungkan dan menggabungkan semua data ini, kami dapat memeriksa hampir 3.000 peserta. Setiap studi individu sangat penting: Mereka semua berkontribusi pada sains dengan cara yang berarti” kata Aghjayan

Para ilmuwan menemukan bahwa ada peningkatan yang lebih besar dalam memori episodik di antara peserta yang berusia 55 hingga 68 tahun. Itu berbandingkan dengan mereka yang berusia antara 69 dan 85.

Selain itu, efek terbesar dari olahraga ditemukan pada mereka yang belum mengalami kognitif apa pun.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifikasi bagaimana intensitas olahraga memengaruhi manfaat memori.

Namun, implikasi penelitian ini terhadap kesehatan masyarakat jelas, yakni olahraga adalah cara yang dapat diakses oleh orang dewasa yang lebih tua.

Tujuannya untuk mengurangi penurunan kognitif, yang bermanfaat tidak hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi pengasuh mereka dan layanan kesehatan secara umum.

KLIK INI:  Hasil Penelitian: Lakukan Ini Agar Hidup Lebih Lama, Sehat dan Bugar

Sumber: Earth