Benarkah Internet Menyumbang Emisi Gas Rumah Kaca?

oleh -340 kali dilihat
Benarkah Internet Menyumbang Emisi Gas Rumah Kaca
Ilustrasi - Foto/Unsplash

Klikhijau.com – Berselancar di internet dengan ragam platform digital sudah jadi makanan wajib manusia modern. Rasa-rasanya sudah semakin sedikit orang yang tidak bersentuhan dengan internet sejak akses jaringan terbuka luas.

Pengguna internet saat ini semakin meningkat bahkan menyasar anak-anak usia dini. Setiap orang bahkan menghabiskan lebih separuh dari waktunya dalam sehari untuk internet. Mulai dari bekerja, mencari informasi, game, bersosial media, berdagang, judi dan lainnya.

Angka penggunaan internet diprediksi bakal meningkat dua kali lipat di tahun 2025. Bayangkan saja, pengguna internet menyasar hingga anak usia paling dini. Kita sedang berada pada fase dimana internet mungkin sudah lebih penting dari sekadar makan malam.

Kebutuhan akan kuota internet mengalami peningkatan dan orang-orang yang melek internet juga semakin gila. Apakah ini baik bagi lingkungan? Faktanya, internet menyumbang 3,7 persen emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global.

Bagaimana bisa? Sahabat hijau tentu penasaran mengapa hal ini bisa terjadi. Jawabannya adalah jejak karbon penggunaan internet berasal dari proses manufaktur dan pengiriman perangkat yang kita pakai mengoperasikan internet.

Bukan itu saja, jejak karbon yang dipakai selama berselancar berasal dari energi listrik yang kita gunakan untuk memberi daya pada handphone atau perangkat lainnya yang sebagian besar masih memakai energi kotor.

KLIK INI:  Lebih Berkelanjutan, Masker Kain Bisa Dicuci dan Digunakan Selama Setahun

Sampai di sini, semoga semakin disadari yah betapa internet berlebihan juga mengandung risiko serius bagi lingkungan. Lalu, apa karena ini kita harus berhenti main internet? Tidak juga demikian lho. Kita perlu tindakan bijak berinternet agar dampak yang ditimbulkan tidak terlampau besar dan akumulatif. Bagaimana caranya? Simak lanjutannya:

Apa yang dilakukan demi mengurangi dampak internet?

Jadi, yang perlu dipikirkan dan segera dilakukan adalah bertindak secara bijak demi mengurangi jejak karbon dari internet. Berikut tiga cara yang bisa dilakukan:

  • Bersihkan sampah digital

Nah, apakah kamu pernah mendapat notifikasi bahwa ada banyak sampah yang perlu dibersihkan di email kamu? Yah, itu namanya sampah digital. Jadi, bukan hanya sampah rumah tangga yang perlu diamankan, sampah digital juga perlu ditangani agar tak berdampak luas pada bumi.

Sampah digital semisal email yang menumpuk wajib selalu dibersihkan setiap waktu. Untuk diketahui bahwa jejak karbon dari email setara dengan 4 gram CO2e dan email yang terdapat lampirannya menghasilkan jejak karbon setara dengan 50 gram CO2e.

KLIK INI:  Benarkah Joging dapat Membuat Stamina di Ranjang Lebih Dahsyat?
  • Perhatikan penyimpanan data

Nah, data di gadget kamu seringkali bombastis dan dipenuhi data akibat banyaknya aktivitas internet dan penyimpanan setiap harinya. Tahukah kamu bahwa data yang tersimpan banyak di gadget tidak hanya buruk bagi kesehatan gadget kamu tapi juga berdampak pada emisi.

Penyimpanan data pada cloud storage ternyata dapat menyisakan jejak karbon. Data yang disimpan dalam cloud storage akan tersave di data center. Sementara jejak karbon di data center  mencapai 2 persen dari emisi gas rumah kaca global.

Angka ini diduga bakal meningkat 3.2 persen pada 2025 dan 14 persen pada 2040. Jadi, Sahabat hijau, yuk jadi pribadi yang bijak dengan mengurangi penyimpanan data. Segera ambil tindakan untuk membuang data-data yang tidak terlalu penting.

  • Kurangi waktu di depan layar gadget

Bagi kamu yang menghabiskan separuh waktunya di depan layar gadget, segeralah menyadari bahwa aktivitas berlebihan depan layar juga berdampak pada jejak karbon. Jadi, tidak saja berdampak buruk bagi kesehatan mata dan otak tapi juga pada perubahan iklim.

Sebagai contoh video online menghasilkan jejak karbon sekira 1 persen dari emisi gas rumah kaca global. Bukan itu saja, sebuah studi mengungkap bahwa para gamers di Amerika menghasilkan sekira 24 mega ton karbondioksida dalam satu tahun.

Jadi, sudah tahu kan, apa dampaknya perilaku tidak bijak ber-internet? Yuk, segera menjadi bagian dari pengguna internet yang juga respek pada keberlanjutan.

Semoga bermanfaat!

*Sumber

KLIK INI:  Pada Pohon Natal, Jerman Melawan Perubahan Iklim