Bekicot, Hewan yang Bisa Dimanfaatkan untuk Banyak Hal

oleh -5,085 kali dilihat
Bekicot, Hewan yang Bisa Dimanfaatkan untuk Banyak Hal
Bekicot/Foto-wikimedia.org

Klikhijau.com – Menyebut kata bekicot mengingatkan saya kepada seorang senior di kampus. Kak Beki (begitu nama panggilannya) adalah anggota Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) di kampus.

Tetapi, artikel ini tidak akan berbicara lebih tentang senior saya itu. Saya hanya akan menuliskan tentang namanya.

Di Wikipedia disebutkan, bekicot (Achatina fulica) adalah siput darat yang tergolong dalam suku Achatinidae.

Bekicot termasuk hewan lunak (Mollusca) yang kaya akan sumber protein. Hewan merupakan jenis keong darat yang umumnya memiliki kebiasaan hidup di tempat lembap dan aktif di malam hari (Nocturnal).

KLIK INI:  Bunga Lawang untuk Bumbu Masakan dan Pengobatan Ragam Penyakit

Hewan yang tergolong kelas Gastropoda ini tersebar di laut, air tawar, dan daratan lembap. Ia juga memakan berbagai tanaman budidaya sehingga disebut sebagai salah satu hama.

Achatina fulica atau nama latin siput, diperkirakan sudah ada di Indonesia sekitar tahun 1922. Namun, ia bukan binatang asli Indonesia dan diperkirakan dari Afrika Timur.

Habitatnya berada di negara yang beriklim tropis. Kondisi wilayah yang basah membuat bekicot mudah berkembang biak. Ia juga dapat hidup secara liar di hutan, perkebunan, atau tempat budidaya.

Perlu temperatur di atas titik beku atau kelembapan tinggi sepanjang tahun untuk membuatnya bertahan hidup.

Secara morfologi, tubuh bekicot terdiri dari kepala, organ internal yang dilindungi cangkang, dan kaki perut.

Kepalanya memiliki sepasang tentakel yang dilengkapi dengan mata di ujungnya. Sedangkan cangkangnya berukuran besar meruncing dengan warna coklat dan memiliki pola garis.

Secara fisik, cangkang padat berbrntuk piramid dengan pola spiral dan dasar bulat.

KLIK INI:  5 Bunga Penghasil Minyak Atsiri yang Wangi dan Bikin Rileks
Bisa jadi pakan ternak dan bisa dikonsumsi

Umumnya cangkang berwarna cokelat kemerahan beserta corak vertikal kuning. Namun, warna tiap spesies tergantung pada keadaan lingkungan atau jenis makanan yang dikonsumsi.

Cangkang bekicot terdiri dari tiga lapisan yaitu, conchiolin, lapisan prismatik, dan mutiara.

Pada bagian atas cangkang (visceral) mengeluarkan zat kapur, sehingga mengakibatkan 98 persen cangkang terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3).

Panjang bekicot dewasa dapat melampaui 20 sentimeter, tetapi rata-rata hanya sekitar 5 sampai 10 sentimeter. Sementara berat rata-ratanya, kurang lebih sebesar 32 gram.

Ia menggunakan tubuh bagian bawah (perut) untuk berjalan. Bekicot bernapas menggunakan paru-paru, sehingga ia dimasukkan ke dalam ordo Pulmonata. Umurnya dapat mencapai 10 tahun dengan rata-rata usia hidup 5 sampai 7 tahun.

Tidak hanya bermanfaat sebagai pakan ternak, daging bekicot juga dapat dikonsumsi oleh manusia karena mengandung asam amino esensial dan protein. Dalam 100 gram daging bekicot kering mengandung protein sebesar 59,2 persen.

Di bidang kesehatan, lendir bekicot dapat digunakan sebagai obat penyembuh luka. Sedangkan pada cangkang mengandung senyawa kitin dan mineral seperti kalsium karbonat.

Menurut berbagai sumber, cangkangnya juga bermanfaat sebagai alternatif produksi glukosamin untuk obat nyeri sendi.

KLIK INI:  Mengenal Burung Isap Madu Rote, ikon HCPSN 2019