- Siap-siap, Mobil Penghasil CO2 Bakal Dihapus - 28/03/2023
- Sederet Tanaman Hias yang Bisa Berpuasa dari Sinar Matahari - 28/03/2023
- DPR Didesak Hentikan Solusi Palsu Energi Baru dalam RUU EBET - 27/03/2023
Klikhijau.com – Begonia merupakan jenis tumbuhan dengan marga yang cukup besar. Setidaknya tercatat kurang lebih 1500 jenis begonia liar yang menyebar di dua daerah, tropik sampai subtropik.
Di Indonesia sendiri terdapat kurang lebih 300 jenis. Di antara ratusan jenis itu baru dideskripsi sekitar 200 jenis saja (Sand dalam Girmansyah, 2010).
Untuk sebaran Begonia terbesar di Indonesia, terdapat di Sulawesi. Saat ini tercatat sekitar 30 jenis Begonia yang sudah dideskripsikan. Dan diperkirakan masih banyak jenis lain yang belum dideskripsikan.
Deden Girmansyah, (2010) juga mengungkapkan bahwa Begonia adalah jenis tumbuhan herba, baik menjalar atau herba tegak.
Tumbuhan ini memiliki daun tidak simetris. Daunya secara umum berbentuk membulat dengan pangkal daun bertoreh, warna daun hijau sampai merah.
Begonia memiliki banyak potensi, ada beberapa jenis tumbuhan ini bisa dijadikan tanaman hias yang memiliki keunikan bentuk dan warna tersendiri.
Selain menjadi tanaman hias, beberapa jenis juga bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Hal yang menarik dari tumbuhan ini, yakni semua jenisnya bisa dimakan sebagai lalapan, penghilang dahaga, dan campuran bumbu masak. Hal ini membuat tumbuhan ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan lebih lanjut (Girmansyah, 2008).
Ditemukan spesies baru
Seperti yang disinggung di atas, bahwa sebaran Begonia terbesar ada di Sulawsi. Setidaknya pada penelitian tahun 2020 yang dilakukan dengan cara kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari akademisi, peneliti dalam dan luar negeri, filantropis lingkungan, hingga staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Publikasi spesies baru hasil penelitian kolaborasi tersebut dipublikasikan oleh staf Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya (PPKTKR) LIPI, Dr. Destario Metusala dan dan Wisnu Handoyo Ardi. Keduanya mempublikasikan delapan spesies baru tumbuhan unik dari belantara Indonesia.
Empat spesies baru di publikasikan oleh Destario Metusala dan empat lainnya dipublikasikan oleh Wisnu Handoyo Ardi.
Menariknya dari delapan spesies baru yang ditemukan tersebut. Empat di antaranya ditemukan di Sulawesi, yakni Begonia tjiasmantoi yang merupakan spesies endemik Sulawesi. Tumbuhan ini hanya bisa ditemukan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Temuan baru lainnya adalah Begonia sidolensis, tumbuhan ini hanya terdapat di Sulawesi Tengah. Tumbuh di sekitar kawasan puncak Gunung Sidole, Kabupaten Donggala. Itu artinya Begonia sidolensis adalah endemik Sulawesi Tengah.
Temuan selanjutnya di jazirah Sulawesi adalah Etlingera tjiasmantoi, tumbuhan ini merupakan salah satu spesies dari suku jahe-jahean (Zingiberaceae). Etlingera tjiasmantoi hanya ditemukan di hutan pegunungan wilayah Tentena, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Dan spesies baru tumbuhan selanjutnya adalah Begonia enoplocampa. Tumbuhan ini hanya dapat ditemukan di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Penelitian mengenai tumbuhan ini dipublikasikan di jurnal internasional Phytotaxa.
Nama Begonia sendiri diambil dari Bahasa Yunani, yaitu enoplos (senjata, bersenjata) dan kampe (ulat). Penamaan itu merujuk pada karakter tumbuhan rhizome dan daun penumpunya dengan rambut yang bercabang-cabang, yang jika diperhatikan seksama akan sangat mirip dengan ulat hijau berduri yang gatal.
Empat spesies tersebar di Indonesia
Seperti yang dipaparkan di atas bahwa pada tahun 2020 penelitian kolaborasi itu menemukan delapan spesies baru tumbuhan. Empat di antaranya berada di Sulawesi dan empat lainnya tersebar di Indonsia.
Spesies baru tumbuhan Indonesia yang ditemukan didaerah lain itu, yakni Bulbophyllum acehense, tumbuhan ini merupakan anggrek epifit yang tumbuh alami di pegunungan hutan Aceh Tengah.
Sedangkan spesies baru tumbuhan Dendrobium rubrostriatum, ditemukan hutan dataran rendah Kalimantan Barat pada ketinggian 200-300 meter. Tumbuhan ini merupakan anggrek epifit yang tumbuh menempel di kulit batang pepohonan.
Sementara Nepenthes putaiguneung, ditemukan di Pulau Sumatera. Tumbuhan ini diduga kuat merupakan spesies endemik Sumatera.
Dan spesies selanjutnya yang ditemukan adalah Dendrobium sagin. Ditemukan di hutan alami di Papua Barat, yang merupakan anggrek spesies baru berbunga indah.
Dengan adanya hasil penelitian ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional dan nasional tersebut. Kembali membuktikan bahwa Indonesia adalah salah satu negara surga bagi keanekaragamaan hayati di dunia, khususnya tumbuhan.
Temuan spesies baru tumbuhan tersebut pun harus mendapat perlindungan agar tidak mengalami kepunahan. Apalagi “perburuan” tumbuhan cukup masif karena nilai ekonomi dan manfaatnya cukup tinggi.
Jadi, mari bersama menjaga kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia!