Begini Respon Para Cawapres Perihal Stunting dan Masalah Kematian Ibu Hamil

oleh -75 kali dilihat
Begini Respon Para Cawapres Perihal Stunting dan Masalah Kematian Ibu Hamil

Klikhijau.com – Lukman kecewa malam ini, bukan karena malam minggunya kelabu. Ia kecewa karena debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang digelar Minggu (17 Maret 2019) tidak sesuai espektasinya.

Tetapi, ia tetap bersetia di depan TV bersama keluarganya. Sesi debat kali ini tak lebih seperti dialog dua arah pada acara lamaran. Tanpa tekanan, tanpa debat. Semua datar tak bertenaga.

Bila bukan karena isu kesehatan, Lukman pasti akan memilih tidur lebih cepat. Yah, isu kesehatan khususnya masalah stunting dan kematian ibu hamil dibahas di sesi debat Pilpres putaran ketiga yang dilakukan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin dan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.

Ma’ruf Amin menjanjikan dia dan pasangannya Joko Widodo dapat menurunkan angka stunting sampai 10 persen dalam lima ke depan sehingga mencapai titik 25 persen minimal.

Hal ini menurutnya bisa dilakukan dengan peningkatan akses kesehatan, pengobatan dan perbaikan layanan kesehatan.

KLIK INI:  Isu Lingkungan Tak Seksi di Debat Capres-Cawapres, Apa karena Ada yang Masuk Angin?
KLIK INI:  Jelang Debat, Capres-Cawapres Sejatinya Perdebatkan 3 Isu Lingkungan Ini

“Kami akan mendorong upaya yang sifatnya preventif dan program Indonesia sehat yang pendekatannya keluarga, dan mendorong konsumsi hal-hal tidak sehat demi kesehatan ibu dan anak dan untuk mencegah stunting,” ungak Ma’ruf Amin.

“Kami berjanji akan menurunkan angka stunting sampai 10 persen sehingga sampai (titik) 25 persen minimal,” ujarnya.

“Kami yakin jumlah orang sakit akan berkurang dengan dua hal tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu, Sandiaga Uno mengatakan bahwa untuk mengatasi stunting hal konkret yang perlu dilakukan adalah membuat kebijakan-kebijakan yang sifatnya lebih mengutamakan masyarakat dan meningkatkan kualitas di posyandu maupun sekolah.

“Kami meyakini kalau ibu-ibu, perempuan hebat yang terlibat di Posyandu ditambah anggaran dan kesejahteraannya, mereka bisa menurunkan angka kematian ibu yang masih di atas 300,” ujar Sandi.

KLIK INI:  Akibat Jerat Biaya Politik Tinggi, Korupsi SDA Terus Menggunung

“Kami juga yakin gizi anak-anak lebih baik kalau kita menyiapkan program yang bersinergi dengan sistem pendidikan, di mana TK dan SD menyiapkan susu atau tablet susu dan juga kacang hijau seperti di Jakarta, sehingga permasalahan stunting bisa diselesaikan secara cepat,” tutup Sandi.

Lukman tak mendapatkan jawaban terbaik setelah sesi tentang kedua masalah genting ini. Ia merasa kedua jawaban itu sangat normatif. (kh).