Beda Negara, Beda Sikap Pula Terhadap Kebersihan

oleh -180 kali dilihat
Beda Negara, Beda Sikap Pula Terhadap Kebersihan
Ilusrasi kamar berantakan/foto-Viva
Irhyl R Makkatutu

Klikhijau.com- Di Southern Illinois University Carbondale, tempat saya sempat menempa ilmu, setiap hari Jumat pukul 3 sampai 5 sore selalu diadakan Coffee Hours.

Coffee Hours ini adalah program dari kantor urusan internasional di kampus yang menjadi ajang bertemu seminggu sekali antar sesama mahasiswa internasional dan dengan mahasiswa lokal sendiri.

Makanannya berupa snack, buah, biskuit, dan minuman sumbangan masyarakat sekitar yang selalu turut serta mengakrabkan diri dengan mahasiswa internasional.

Saya tidak selalu ke sana, entah karena jadwal kuliah saya bertepatan atau karena ada kegiatan lain atau justru karena malas saja.

KLIK INI:  Ingin Bersedekah Sampah, Ini Saran Kasi Kebersihan Kecamatan Biringkanaya Makassar

Meski begitu saya selalu menyempatkan diri dan bertemu rekan-rekan mahasiswa dari negara-negara lain seperti Cina, Jepang, India, Bangladesh, Inggris, Brazil, Honduras, dan lain-lain.

Ada satu hal yang saya pelajari dari mereka terkait dengan sikap pada kebersihan. Di setiap coffee hours, setiap mahasiswa mengambil makanan sendiri di meja atau untuk beberapa makanan diambilkan oleh staf.

Setelah selesai, setiap mahasiswa diharapkan membersihkan dan membuang sendiri sampahnya ke tempat sampah yang telah tersedia.

Saya biasa memperhatikan perilaku setiap mahasiswa setelah selesai makan. Mahasiswa dari Jepang dan Cina sudah pasti membawa sampahnya ke tempat sampah, membersihkan kotoran tersisa dan merapikan kursi atau meja.

KLIK INI:  KLHK Ajak Pengunjung Wisata Alam Jaga Kebersihan
Peringata yang tak mempan

Perilaku sebaliknya bisa ditujukan dari negara-negara berkembang sebut saja misal dari India dan Bangladesh. Ada saja dari mereka yang kadang meninggalkan sampah di atas meja. Piring dan gelasnya tidak dibawa ke tempat seharusnya. Kursinya tidak dirapikan.

Sementara itu di apartemen saya, manajer tempat saya tinggal mengumpat berkali-kali. Sebabnya ketika dilakukan inspeksi ke kamar-kamar serombongan mahasiswa India sebelum mereka kembali ke negaranya, kamar mereka bersih.

Besoknya ketika sudah berangkat, kamarnya berantakan dan sampah di mana-mana. Di lain waktu, manajer dan pekerja di aparteman saya dibuat jengkel bukan main karena selalu meninggalkan sampah di ruang tamu.

KLIK INI:  2030 Taiwan Bebas dari Sampah Plastik, Indonesia Kapan Ya?

Ruang bersama yang sesuai aturan harus bersih dan setiap yang memakainya harus meninggalkannya dalam keadaan bersih. Sang manajer sampai harus membuat peringatan di kertas. Itu pun tidak terlalu mempan.

Itu pulalah sebabnya ketika mencari roommate, banyak teman-teman yang berusaha memilih dari Jepang atau Korsel misalnya. Mereka yang terkenal kebersihannya.

Pengalaman saya ini tentu subjektif dan tidak dapat menggeneralisasi populasi mahasiswa India atau Bangladesh. Toh, saya masih memiliki beberapa teman India atau Bangladesh yang peduli kebersihan.

Namun, setidaknya kita bisa melihat bagaimana karakter kebersihan dan kepedulian pada lingkungan ditanamkan sejak kecil dalam keluarganya, budayanya, dan negaranya.

Saya cuma jadi agak khawatir, jangan-jangan perilaku orang-orang dari Indonesia juga begitu? Hemmm.

KLIK INI:  Penasaran Berwisata ke India? Ini 14 Tips Sederhana Saat Beribur di Sana