Klikhijau.com – Bagaimana membedakan tanah yang subur dan tidak subur dengan melihat tekstur atau kondisi tanahnya?
Bagi kamu yang bergelut di dunia pertanian, pemahaman akan hal ini sangatlah penting. Mengapa? Sebab pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat bergantung pada kesuburan tanah.
Sebagai tempat tumbuhnya tanaman, tanah yang subur adalah hal paling esensial dalam menanam.
Tanah yang subur adalah tanah yang mengandung beragam unsur hara serta memiliki sifat fisik, kimia dan biologis yang mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman.
Sejatinya, kesuburan tanah dapat dilihat dari ciri yang Nampak dalam kasat mata, bisa pula dengan memakai alat pengukur kesuburan tanah untuk menganalisa kondisi tanah.
Jadi cara untuk membedakan antara tanah subur dengan tanah tidak subur adalah dengan memahami ciri-cirinya. Simak pembahasan lanjutan mengenai ciri-ciri tanah subur dan tidak subur berikut ini:
Ciri-Ciri Tanah Subur
Tingkat kesuburan tanah dapat berubah setiap karena faktor-faktor yang mempengaruhi. Metamorfosa kesuburan tanah dari yang awalnya subur menjadi kurang subur disebabkan antara lain:
- Pengikisan lapisan tanah
- Penguapan unsur hara
- Penggunaan bahan kimia atau pupuk buatan
- Drainase yang buruk
- dan lain sebagainya
Program konservasi tanah dan air adalah cara efektif yang dilakukan untuk mempertahankan dan mengembalikan kesuburan tanah baik di area hutan, persawahan atau perkebunan.
Berikut ini adalah ciri-ciri tanah yang subur:
1. Kandungan Hara Tinggi
Hara adalah satu zat yang dibutuhkan tanaman agar dapat tumbuh subur. Tanah yang bagus harus banyak mengandung bahan organik dan unsur lain yang diperlukan tanaman.
Kandungan nutrisi atau humus dalam tanah memengaruhi dan dipengaruhi mikrorganisme yang ada dalam tanah. Tanah yang mengandung humus atau hara yang subur dapat dilihat dari warnanya, yaitu berwarna kehitaman atau kecoklatan dengan bintik-bintik putih.
2. Kadar pH Netral
Ketika kita mengukur tanah dengan kesuburan yang baik, maka kita akan mendapati pH tanah berkisar 6,5 – 7,5 atau netral. Kondisi tanah yang memiliki pH netral akan bermanfaat bagi tanaman untuk menyerap unsur hara dan dapat menjadi habitat bagi mikroorganisme penyubur tanah.
Pada tanah yang terlalu asam, pH perlu disesuaikan dengan cara pengapuran. Sedangkan pada tanah yang terlalu basa, maka pemberian sulfur atau belerang yang juga terdapat pada pupuk ZA dapat diberikan agar tanah memiliki pH netral.
3. Tekstur Lempung
Tanah dengan tekstur lempung dapat mengikat berbagai mineral dengan baik sehingga tidak mudah terbawa air hujan. Oleh karena itu, strukur tanah lempung juga menjadi indikator bahwa tanah tersebut subur.
Akan tetapi, tanah dengan tekstur lempung yang terlalu tinggi juga memberikan dampak buruk, sebab air cenderung akan tergenang di tanah tersebut.
4. Organisme Tanah
Keberadaan cacing merupakan indikator yang juga menandai suatu lahan subur atau tidak. Cacing memiliki manfaat untuk menggemburkan tanah, sehingga akar tanaman mudah untuk masuk ke dalam tanah dan memperoleh nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan.
5. Mengandung Unsur Mineral
Tanah yang subur memiliki kandungan mineral yang lengkap yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mineral-mineral yang terkandung dalam tanah yang subur antara lain boron, klorin, kobalt, besi, mangan, magnesium, molibdenum, zink dan sulfur. Untuk mengetahui mineral apa saja yang terkandung dalam tanah, maka diperlukan uji laboratorium.
6. Cocok Untuk Berbagai Tanaman
Untuk mengetahui tanah subur atau tidak subur, maka cara paling mudah adalah dengan melihat vegetasi yang tumbuh di suatu lahan. Karena tanah yang subur akan mudah ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan.
Ciri-Ciri Tanah Tidak Subur
Sedangkan tanah yang tandus atau tidak subur akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sedikit Vegetasi
Apabila lahan tidak memiliki atau hanya sedikit ditumbuhi vegetasi, maka tanah tersebut dapat dikatakan tidak subur. Tanah yang tidak subur tersebut umumnya karena kandungan unsur hara yang sedikit.
2. pH Asam atau Basa
Kadar pH tanah yang terlalu asam dan terlalu basa tidak baik untuk pertumbuhan tanaman. Jika pH tanah dibawah 6 dan diatas 7 maka tanaman dapat mengalami keracunan unsur Al (asam) atau keracunan Ca dan Molibdenum (basa).
3. Sedikit Organisme Tanah
Mikroorganisme yang dapat hidup di dalam tanah berkaitan dengan kadar pH tanah. Tanah dengan kadar keasaman atau basa terlalu tinggi akan menyebabkan kematian pada jasad renik tanah. Hal ini menjadi penanda penting bahwa tanah tersebut tidak lagi subur.
4. Rendah Humus
Erosi tanah menyebabkan penurunan humus pada tanah. Humus adalah tanah yang memiliki kandungan organik sebagai habitat mikroorganisme penyubur tanah, sehingga tanah kaya akan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Humus yang terdapat dalam tanah juga akan membuat tanah memiliki kemampuan menahan air secara optimal, serta menjaganya dari erosi.
5. Tekstur Keras
Tanah yang memiliki struktur keras dipastikan kurang subur. Tanah terdiri dari beberapa horizon. Horizon O adalah tempat lapisan humus, apabila horizon O ini hilang terbawa air maka hanya menyisakan horizon A yang membuat tanag tidak subur dan keras.
Itulah pembahasan mengenai cara membedakan tanah yang subur dan tidak subur berdasarkan cirinya, semoga bermanfaat!