Bagaimana Ciri-ciri Tanaman yang Kekurangan Unsur Hara Esensial?

oleh -877 kali dilihat
Bagaimana Ciri-ciri Tanaman yang Kekurangan Unsur Hara Esensial
Darmawan Denassa sedang menjelaskan tentang tanaman di Lokasi Konservasi 'Sawahku' Kabupaten Gowa - Foto/Ist

Klikhijau.com – Tanaman memerlukan unsur hara esensial untuk bisa bertumbuh secara baik. Apa itu unsur hara esensial?

Unsur hara esensial adalah unsur-unsur paling penting yang dibutuhkan tanaman. Ada ragam unsur yang dapat ditemukan dalam tubuh tumbuhan, namun tidak seluruhnya dibutuhkan tumbuhan.

Justru sebaliknya, ada unsur-unsur tertentu yang dapat merugikan atau mengganggu metabolisme tumbuhan. Diantaranya beberapa jenis logam berat seperti Al, Cd, Ag dan Pb.

Suatu unsur dapat dikatakan esensial bagi tumbuhan jika memenuhi dua syarat. Pertama, tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan biji yang dapat tumbuh) apabila unsur tersebut tidak tersedia. Kedua, unsur tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup tumbuhan.

KLIK INI:  Perihal Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif, Kelemahan, dan Kelebihannya
Fungsi unsur hara esensial

Lalu, apa saja unsur-unsur penting tersebut dan bagaimana pula fungsinya? Pada bagian ini akan dikemukakan secara detail unsur-unsur hara yang diperoleh tanaman dari dalam tanah atau larutan hara.

  • Nitrogen

Dalam jaringan tumbuhan, nitrogen merupakan komponen penyusun dari banyak senyawa esensial bagi tumbuhan, misalnya asam-asam amino. Karena setiap molekul protein tersusun dari asam-asam amino dan setiap enzim adalah protein, maka nitrogen juga nitrogen juga merupakan unsur penyusun protein dan enzim. Nitrogen juga terkandung dalam klorofil, hormon sitokinin dan auksin.

  • Fosfor

Fosfor juga termasuk bagian paling esensial pada tumbuhan. Fosfor berperan dalam reaksi-reaksi pada fase gelap fotosintesis, respirasi dan berbagai proses metabolisme lainnya. Fosfor juga merupakan bagian dari nukleotida (dalam RNA dan DNA) dan fosfolipida penyusun membran.

  • Kalium

Kalium berperan sebagai aktivator dari berbagai enzim yang esensial dalam reaksi-reaksi fotosintesis dan respirasi, serta untuk enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati. Kalium juga merupakan ion yang berperan dalam mengatur potensi osmotik sel, dengan demikian akan berperan dalam mengatur tekanan turgor sel. Dalam kaitannya dengan pengaturan turgor sel ini, peran yang penting adalah dalam proses membuka dan menutupnya stomata.

KLIK INI:  Bunga Oleander, Si Cantik yang Berbahaya
  • Belerang

Sebagian besar belerang dalam tumbuhan terdapat sebagai penyusun asam amino sistein (cysteine) dan methionin (methionine). Senyawa lain yang mengandung belerang adalah vitamin thiamin (thiamine) dan biotin. Belerang juga terkandung dalam koenzim A, yaitu senyawa esensial untuk respirasi dan sintesis serta penguraian asam-asam lemak.

  • Magnesium

Magnesium merupakan unsur penyusun khlorofil. Magnesium merupakan aktivator dari berbagai enzim dalam reaksi fotosintesis, respirasi dan pembentukan DNA dan RNA.

  • Kalsium

Kalsium berperan sebagai pengikat antara molekul-molekul foffolipida atau atau antara fosfolipida dengan protein penyusun membran. Hal ini menyebabkan membran dapat berfungsi secara normal pada semua sel. Kalsium juga dapat memacu aktvitas beberapa enzim, sekaligus dapat menghambat aktivitas beberapa enzim lainnya.

  • Besi

Besi sangat penting bagi tanaman dan merupakan bagian  dari protein yang berfungsi sebagai pembawa elektron pada fase terang fotosintesis dan respirasi.

KLIK INI:  Durian Bisa Picu Hipertensi, Mitos atau Fakta?
  • Klor

Klor berfungsi untuk menstimulasi pemecahan molekul air pada fase terang fotosintesis. Klor juga sangat esensial dalam proses pembelahan sel.

  • Mangan

Mangan berfungsi sebagai aktivator dari berbagai enzim. Mangan juga berperan dalam pemecahan molekul air pada fase terang fotosintesis. Mangan juga menjadi komponen struktural  dari sistem membran kloroplos.

  • Boron

Secara detail, fungsi boron dalam metabolisme tanaman memang tidak begitu jelas. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa boron terlibat dalam proses sintesis asam nukleat. Ada pula dugaan bahwa boron berfungsi pada membran, namun fungsi spesifiknya belum sepenuhnya diketahui.

  • Seng

Seng berpartisipasi dalam pembentukan klorofil dan pencegahan kerusakan molekul klorofil. Beberapa enzim juga hanya dapat berfungsi jika terdapat unsur seng yang terikat kuat pada molekul enzim tersebut.

KLIK INI:  Si Mungil Capung dan 5 Fakta Mengejutkan Tentangnya
  • Tembaga

tembaga terdapat pada berbagai enzim atau protein yang terlibat dalam reaksi oksidasi dan reduksi. Contoh yang paling penting adalah pada enzim sitokhrom oksidase (enzim respirasi pada mitokondria) dan plastosianim (protein pada kloroplas).

  • Molibdenum

Fungsi molibdenum adalah sebagai bagian dari enzim nitrat reduktase yang mereduksi ion nitrat menjadi ion nitrit.

Ciri-ciri tanaman kekurangan unsur hara

Kekurangan unsur hara pada tanaman akan menyebabkan terganggunya metabolismenya. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat. Pengetahuan mengenai gejala dari kekurangan setiap unsur hara akan menjadi petunjuk dalam pemberian nutrisi tanaman.

Gejala yang ditampakkan karena kekurangan unsur hara esensial senantiasa berbeda-beda. Tergantung spesies tanaman, tingkat keseriusan masalah dan fase pertumbuhan tanaman.

Sejatinya, kekurangan usur hara tergantung pada dua hal, fungsi dari unsur hara tersebut dan kemudahan bagi unsur hara tersebut untuk ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda.

KLIK INI:  7 Faktor yang Harus Diperhatikan Saat Menanam Tanaman Indoor

Kemudahan suatu unsur hara untuk ditranslokasikan tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur tersebt di dalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam pembuluh floem.

Unsur-unsur yang mudah ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda dan organ penampung (storage organ) seperti organ reproduktif dan umbi. Unsur-unsur tersebut adalah nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, klor dan belerang.

Sedangkan, unsur lainnya yang sulit ditranslokasikan antara lain boron, besi dan kalsium.

Secara spesifik, berikut gejala khusus yang ditimbulkan pada tanaman pada saat kekurangan unsur hara:

  • Kekurangan Nitrogen akan menimbulkan gejala khusus antara lain tajuk berwarna hijau terang, daun tua menguning, mengering, menjadi berwarna coklat muda.
  • Kekurangan Fosfor akan membuat tajuk berwarna hijau gelap, sering membentuk warna merah atau ungu.
  • Kehilangan Magnesium berlebih pada tanaman akan menimbulkan gejala seperti daun mengalami klorosis, warna daun kadang memerah, ujung dan tepi daun menggulung.
  • Kekurangan Kalium dan Seng pada tanaman akan menyebabkan daun tanaman mengalami klorosis, terdapat bercak jaringan mati. Bercak berukuran kecil pada bagian ujung, tepi dan jaringan antara tulang daun. Bercak juga bisa tersebar meluas. Tidak saja pada jaringan antara tulang daun, tetapi juga pada tulang daun primer dan sekunder.
  • Kekurangan Kalsium dan Boron akan memicu terjadinya tunas pucuk mati yang diikuti oleh distorsi pada ujung atau pangkal daun muda. Daun muda pada titik tumbuh melengkung yang kemudian mengering pada bagian ujungnya.
  • Kekurangan Tembaga dapat menyebabkan daun muda menjadi layu tetapi tidak mengalami klorosis.
  • Bila bercak pada daun muda tersebar merata, tetapi tulang daun terkecil tetap hijau, ini pertanda bahwa tanaman kekurangan Mangan.

Demikianlah pembahasan mengenai unsur hara esensial, manfaat dan gejala yang ditimbulkan bila kekurangan satu unsur hara pada tanaman. Semoga menambah wawasan kita dalam menanam dan merawat tanaman.

*Sumber: Benyamin Lakitan.2004. Fisiologi Tanaman. Jakarta. Raja Grafindo.

KLIK INI:  Cara Mengemas Tanaman Sebelum Dikirim Jauh sebagai Hadiah