Aziil Anwar, Sang Pelestari Mangrove dari Majene Meninggal Dunia

oleh -191 kali dilihat
8 Dedikasi Abadi dari Aziil Anwar Sang Maestro Mangrove Indonesia
aziil Anwar saat menerima Kalpataru

Klikhijau.com Aziil Anwar sang pelestari mangrove dari Kabupaten Majene Sulawesi Barat meninggal dunia pada Jumat (6/5). Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh Sahabat Almarhum, Andhika Mappasomba di grup Whatsapp Klikhijau pada jumat malam.

“Pak Aziil Anwar meninggal dunia. Beliau aktivis lingkungan dan pelestari mangrove,” tulis Andhika.

Kabar duka ini juga telah diteruskan oleh para pegiat literasi dan lingkungan melalui sosial media di antaranya Ridwan Alimuddin dan Darmawan Denassa.

Melalui adik kandungnya, Tavip Anwar yang dikonfirmasi Klikhijau membenarkan kabar duka ini via chat. Ucapan belasungkawa ramai melalui sosial media pun mengalir.

Rasa kehilangan dan duka mendalam dirasakan sejumlah orang yang pernah bersinggungan dengan Pak Aziil (sapaan akrabnya).

Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan EKoregion Sulawesi dan Maluku (P3E Suma) KLHK, Dr Darhamsyah, M.Si., juga menyampaikan belasungkawa.

KLIK INI:  Hadiri Program Menanam Mangrove di Maros, Menko Marves Temui Alumni UID

“Innalillahi wainna ilaiho rajiun. Pernah kami minta beliau presentasi dan berbagi pengalaman. Semoga menjadi amal jariah untuknya. Aamiin,” tutur Darhamsyah via grup Whatsapp Klikhijau.

Ucapan belasungkawa juga disampaikan Darmawan Denassa (founder Rumah Hijau Denassa).

“Selamat jalan pengabdi lingkungan, selamat bertemu sang khalik, doa terbaik menyertaita,” tutur Denassa via grup Whatsapp Klikhijau.

Pak Aziil dikenal memiliki dedikasi tinggi dalam pelestarian ekosistem mangrove di Majene Sulawesi Barat. Atas dedikanya, beliau mendapat penghargaan Kalpataru di KLHK pada tahun 2003 kategori pengabdi lingkungan.

Beliau sukses melakukan konservasi mangrove di pesisir berbatau yang cadas. Keberhasilan ini menginspirasi banyak orang bahwa mangrove sejatinya bisa dilestarikan di kawasan berkarang.

Lokasi penanaman yang dikembangkan kini menjelma sebagai spot udukasi dan ekowisata di Sulawesi Barat. Pak Aziil bahkan menjadikan kawasan mangrove di Baluno sebagai ruang belajar bernama Mangrove Learning Center (MLC).

Selain bergiat dalam konservasi mangrove, Pak Aziil juga aktif sebagai pegiat literasi. Di MLC, beliau juga mendirikan rumah baca dengan ratusan judul buku. Harapannya, setiap orang yang dating di MLC juga dapat memanfaatkan waktu bersantai sambil membaca buku.

Selain bergiat di literasi, Pak Aziil juga dikenal memiliki jiwa seni yang kuat. Beliau bahkan menciptakan beberapa lagu-lagu bertema lingkungan dengan nada kritis dan menginspirasi.

Pak Aziil adalah seorang teladan yang menginspirasi, dedikasinya pada lingkungan senantiasa dikenang sepanjang masa. Selamat jalan Pak Aziil.

Untuk membaca ulang progres dan profil beliau bisa dibuka di SINI!

KLIK INI:  Tim UNESCO dan IUCN Berkunjung ke Situs Warisan Dunia yang Ada di Indonesia