Aktivis Iklim Berusia 16 Tahun Ini Terima Hadiah Nobel Alternatif

oleh -156 kali dilihat
Aktivis Iklim Berusia 16 Tahun Ini Terima Hadiah Nobel Alternatif
Aktivis iklim, Greta Thunberg/foto-ist
Irhyl R Makkatutu
Latest posts by Irhyl R Makkatutu (see all)

Klikhijau.com- Usianya masih belasan tahun. Ia lahir 3 Januari 2003 lalu di Stockholm, Swedia. Tapi namanya telah mendunia berkat aksinya yang menjadi aktivis iklim. Ia memulainya seorang diri.

Ia bahkan bersikeras menjadi vegan dan berhenti terbang dengan pesawat. Dan yang terbaru mengenai dirinya, pada hari Rabu, 25 September 2019. Ia memenangi Right Livelihood Award atau kadang-kadang disebut sebagai ‘Hadiah Nobel Alternatif’ atas pilihannya menjadi aktivis iklim tanpa kenal kata lelah.

Namanya Greta Thunberg, ia baru saja dianugerahi penghargaan tersebut karena menginspirasi dan memperkuat tuntutan politik mengenai perubahan iklim yang semakin mendesak.

Penghargaan Right Livelihood Award dibentuk pada 1980 oleh filsuf Swedia-Jerman Jakob von Uexkull. Ia melakukan inisiatif itu setelah Yayasan Nobel di belakang Hadiah Nobel menolak untuk membuat penghargaan  di bidang lingkungan dan pembangunan internasional.

KLIK INI:  Masih 16 Tahun, Aktivis Lingkungan Ini Dijagokan Raih Nobel Perdamaian

Penghargaan ini terdiri dari hadiah uang tunai satu juta kronor Swedia (US$103.000 atau 94.000 euro) untuk setiap penerima hadiah, yang dimaksudkan untuk mendukung karya penerima.

“Tekadnya untuk tidak tahan menoleransi bencana iklim yang membayangi telah menginspirasi jutaan rekan untuk juga bersuara dan menuntut aksi iklim segera,” ungkap Right Livelihood Foundation.

Memulai seorang diri

Thunber memulai gerakannya Agustus 2018 lalu dengan naman Fridays for Future. Sejak itu dia mulai duduk sendirian di luar parlemen Swedia dengan mengusung plakat yang sekarang menjadi ikon bertuliskan “Unjuk rasa sekolah untuk iklim”.

Gerakan tersebut pada hari Jumat, 20 September 2019 lalu diperkirakan empat juta lebih orang turun ke jalan di lebih dari 150 negara untuk bergabung dengan protes ‘Global Climate Strike.

KLIK INI:  Akibat Perubahan Iklim, Beragam Tanaman Purba ini "Bangkit" Lagi seperti Zombie

Mereka menuntut tindakan dari para politikus terhadap bencana iklim. Gerakan itu telah menyentuh para pemuda di seluruh dunia.

Untuk tahun ini, penghargaan Right Livelihood Award  juga dianugerahi kepada tiga orang lainnya. Termasuk aktivis hak asasi manusia Sahrawi Aminatou Haidar. Atas aksi tanpa kekerasan yang gigih. Meskipun dipenjara dan disiksa dalam mengejar keadilan dan penentuan nasib sendiri bagi masyarakat Sahara Barat.

Pengacara Guo Jianmei menerima penghargaan itu atas ‘pekerjaan perintis dan gigihnya’ untuk hak-hak perempuan di Tiongkok.

Sementara Asosiasi Hutukara Yanomami Brasil dan pemimpinnya Davi Kopenawa juga dianugerahi hadiah tersebut. Ia menerima hadia tersebut atas tekad mereka yang berani. Guna melindungi hutan dan keanekaragaman hayati di Amazon, Brasil, tanah dan budaya masyarakat adatnya.

KLIK INI:  Keren, Dua Pelajar Indonesia Juara Lomba Melukis Lingkungan di Jepang