Klikhijau.com – Minum air putih dengan rutin adalah kegiatan yang mudah namun susah dilakukan. Kebanyakan orang lebih suka minuman manis, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Padahal, minuman tersebut menyebabkan risiko kegemukan dan masalah kesehatan yang lain.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah menyatakan bahwa asupan energi seseorang tidak boleh lebih dari 10 persen jika berasal dari gula tambahan.
Bagi anak-anak yang sama sekali tidak meminum air putih, batasan tersebut sudah terlewati dan kalori tambahan membuat mereka rentan mengalami kegemukan.
Studi Water, Health, and Nutrition Lab di Pennsylvania State University di Amerika Serikat, menyebutkan, jika anak tak minum air putih yang cukup bisa terkena dampak kesehatan yang serius di kemudian hari.
Setidaknya, anak-anak meminum air tiap hari dan pilihan minuman utama bagi mereka seharusnya air pula. Hal tersebut ditulis oleh Frieda Isyana Putri di laman detikHealth.com pada 28 April 2019, dikutip dari Mirror.
Lalu, dari laman Hellosehat.com tertulis bahwa kebutuhan air putih untuk bayi dan balita sangat penting dibanding pada orang dewasa. Ini karena mereka membutuhkan cairan lebih banyak berkaitan dengan ukuran tubuh mereka.
Selain itu, kapasitas ginjal mereka belum berkembang untuk bisa cepat menyesuaikan diri dengan jumlah air dalam tubuh mereka.
Mekanisme rasa haus mereka tidak berjalan sampai mereka merasa dehidrasi. Padahal, minum air putih merupakan sesuatu yang penting untuk mendukung kinerja berbagai sistem dan organ dalam tubuh.
Anak-anak harus banyak minum air, terutama di musim panas saat suhu lebih hangat dan anak lebih banyak kehilangan cairan.
Akibat kekurangan cairan
Kekurangan cairan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari demam hingga sesak napas.
Dalam proses tumbuh kembang anak, para pakar di bidang anak menyebutkan bahwa anak kecil sudah mulai membutuhkan air mineral sejak menginjak usia 6 bulan, seperti dilansir dari Newkidscentre.
Anak yang berumur 1 tahun dengan berat 10 kg yang sehat membutuhkan 4 gelas cairan setiap hari.
Alasannya, pada usia tersebut, anak kecil sudah memasuki tahap di mana ia tidak semata-mata menggantung kinerja fungsi organ tubuhnya pada ASI saja, melainkan air putih atau mineral.
Kurang minum air putih, tidak hanya membuat anak jadi dehidrasi dan haus berlebihan, tapi turut mengganggu kondisi psikologisnya. Ketika tubuh kekurangan cairan air putih, kondisi fisik akan berubah drastis.
Tubuh anak terasa lemas, tak bergairah, sakit kepala, dan sulit bagi mereka mengontrol emosi. Anak pun menjadi rewel, mudah menangis, dan mengamuk.
Meskipun mencukupi kebutuhan cairan tidak dapat menghilangkan kecemasan sepenuhnya, itu dapat membantu mengurangi intensitasnya. Air juga memiliki sifat menenangkan alami.
Untuk itu pastikan si kecil minum secara rutin. Selalu sediakan botol berisi air minum dalam tas sekolahnya. Berikan juga buah-buahan kaya air.
Jika ia malas minum air putih, buatkan jus buah segar untuknya.
