Air Kemasan Berdampak 3.500 Kali pada Lingkungan Dibanding Air Keran

oleh -330 kali dilihat
Ziarah Plastik, Tradisi Baru Lebaran
Air mineral kemasan-foto/ist

Klikhijau.com – Saat ini air kemasan telah jadi kebutuhan untuk minum dibanding denga iar keran. Di mana-mana dengan mudah kita menemukannya. Air kemasan dijual eceran saja. Harganya pun cukup terjangkau.

Persoalannya kebanyakan air kemasan dikemas dalam botol plastik, khususnya di Indonesia. Dan telah diketahui bersama bahwa botol plastik membawa petaka bagi lingkungan dan kesehatan.

Ada sebuah penelitian yang dipimpin oleh Barcelona Institute for Global Health (ISGlobal) telah menemukan fakta mencengangkan.

Fakta yang ditemukan itu adalah bahwa dampak lingkungan air kemasan jauh lebih tinggi dibanding air keran, yakni 3.500 kali.

KLIK INI:  Daya Dukung dan Daya Tampung Kunci Pengelolaan DAS Berkelanjutan

Pada penelitian di lakukan Barcelona tersebut. Bertujuan untuk menentukan dampak air kemasan di Barcelona. Dan hasilnya  temuannya terungkap  bahwa air kemasan jauh lebih mahal, baik secara finansial maupun ekologis  daripada  air ledeng atau keran.

Studi tersebut menemukan, jika semua penduduk Barcelona menggunakan air kemasan. Hal itu akan menghasilkan ekstraksi sumber daya 3.500 kali lebih banyak daripada air keran dengan peningkatan biaya sebesar $83,9 juta.

Penelitian tentang topik ini mulai dilakukan setelah tren menemukan bahwa, meskipun investasi yang kuat untuk memurnikan air keran Barcelona, ​​​​sebagian besar penduduk lebih memilih air kemasan.

Selain dampak air kemasan pada sumber daya. Para peneliti juga menemukan bahwa secara ekologis jauh lebih mahal. Mereka menyimpulkan bahwa dampak air kemasan pada ekosistem adalah 1.400 kali lebih tinggi daripada air ledeng.

Seperti dilansir  inhabitat, penelitian tersebut  merupakan yang pertama  meneliti dampak air minum kemasan di Barcelona.

Tidak memiliki manfaat kesehatan

Meski penelitian hanya dilakukan di satu kota, namun hasilnya bisa direplikasi di negara maju lainnya. Di sebagian besar negara, biaya air keran lebih rendah daripada air kemasan.

Cristina Villanueva, salah seorang peneliti  ISGlobal dan juga sebagai penulis utama studi tersebut mengatakan, penggunaan air kemasan dalam skala luas di Barcelona tidak memiliki manfaat kesehatan.

“Penggunaan air kemasan secara luas tidak memiliki alasan kesehatan. Hal itu tidak dibenarkan. Meski sebenarnya minum air keran akan lebih buruk untuk kesehatan. Namun,  ketika Anda menimbang keduanya, apa yang Anda peroleh dari minum air kemasan sangat minim. Cukup jelas bahwa dampak lingkungan dari air minum kemasan lebih tinggi dibandingkan dengan air ledeng,” jelas Villanueva.

KLIK INI:  Berulang Tahun ke-31, Perumda Tirta Komodo Tanam Pohon di Manggarai  

Villanueva juga mengatakan bahwa studi ini dapat membantu mengubah persepsi masyarakat tentang air minum kemasan.

Namun, dia berpendapat bahwa banyak yang  yang harus dilakukan dalam hal perumusan kebijakan. Demi memutus rantai air kemasan. Banyak orang cenderung menggunakan air minum dalam kemasan karena kampanye pemasaran yang menarik dari perusahaan air minum dalam kemasan.

“Kita dapat mengadakan lebih banyak kampanye pendidikan untuk membuat masyarakat sadar bahwa manfaat kesehatan dari air minum kemasan kecil dibandingkan dengan dampak lingkungan,” kata Villanueva.

Ia menambahkan, bahwa orang-orang yang mempercayai air kemasan baik.  Karena disebabkan oleh pengiklan yang telah melakukan pekerjaannya dengan baik. Tujuan pengiklan adalah untuk meyakinkan   bahwa air kemasan   adalah pilihan yang baik. Karena itu, untuk menghentikan hal tersebut, menurut Villanueva dibutuhkan upaya yang lain.

KLIK INI:  Penyidik Rampungkan Berkas Perkara Kasus Industri Kayu Ilegal di Sulbar