Adas, Tanaman Herbal Kaya Manfaat dan Cara Budidayanya

oleh -1,306 kali dilihat
Adas, Tanaman Herbal Kaya Manfaat dan Cara Budidayanya
Biji Adas - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Adas (Foeniculum vulgare) merupakan tanaman herbal dari famili Umbelliferae (Apiaceae) yang berasal dari Mediateranea dan Eropa Selatan.

Tanaman ini sudah tersebar luas di sejumlah negara termasuk di Indonesia. Persisnya dapat dijumpai di daerah pegunungan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Di sejumlah negara di Eropa, Foeniculum vulgare dimanfaatkan sebagai bumbu masak, sedangkan di Indonesia selain sebagai bumbu juga dipakai sebagai campuran ramuan tradisional untuk pengobatan.

Tanaman ini merupakan tumbuhan herba yang memiliki aroma harum dengan berwarna hijau terang dan dapat tumbuh dengan tinggi mencapai dua meter. Daun dari tanaman ini dapat tumbuh hingga ukuran 40 sentimeter dengan bentuk panjang yang menyerupai pita.

Daunnya memiliki segmen terakhir berbentuk rambut dengan lebar sekitar 0,5 mm dan berwarna hijau muda terang, sedangkan daun adas tua memiliki warna hijau gelap.

KLIK INI:  Kebun Binatang Surabaya Berhasil Tetaskan 74 Telur Komodo

Buahnya berwarna hijau hingga berwarna cokelat ketika sudah mengering. Buah Adas yang berwarna cokelat dan telah mengering ini sering disebut sebagai biji adas (Badgujar et al., 2014; Bermawie etal, 2017).

Pemanfaatan Adas dalam bidang kesehatan berkaitan dengan kandungannya yang tinggi akan asam organik, protein, kolin, trigonelin, dan antiok sidan berupa flavonoid (Badgujar et al., 2014).

Manfaat Adas

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Al-Mofleh et al. (2013) yang melihat efek proteksi buah adas terhadap penyakit gastrointestinal, ditemukan efek proteksi dari adas terhadap ulkus gaster karena tingginya kandungan antioksidan yang dimiliki oleh buah adas.

Antioksidan yang dimiliki oleh buah ini adalah flavonoid yang memiliki efek inhibitor pada produksi radikal bebas dan memiliki aktivitas sebagai penangkap radikal bebas atau scavenger activity. Dari kandungan itu, tanaman ini memiliki sejumlah manfaat antara lain:

KLIK INI:  Pecut Kuda, Gulma yang Memerdekakan Sangkala dari Muntah darah
  • Mengobati sakit perut, kembung, mual, muntah dan diare.
  • Sakit kuning dan sakit yang beranjak menjadi penyakit lever atau hati.
  • Menambah nafsu makan dan dapat meningkatkan daya ingat.
  • Dapat mengatasi batuk berdahak dan sesak nafas (asma).
  • Melancarkan ASI.
  • Meluruhkan protein berlebih di dalam saluran seni.
  • Mengatasi susah tidur atau imsomnia.
  • Mengatasi pembengkakan saluran sperma, penimbunan cairan di kantung buah zakar dan hernia.
  • Mengurangi rasa sakit akibat kencing batu.
  • Menghilangkan rematik, batuk, dan rasa haus yang berlebih.
  • Menghilangkan keracunan tumbuhan atau jamur.
Cara budidaya

Berikut cara budidaya Adas agar dapat tumbuh dengan baik:

Langkah pertama. Tanaman Adas diperbanyak dengan cara generatif (pembenihan). Benih dipanen dari buah yang sudah masak yang berwarna hijau terang. Untuk meningkatkan kualitas benih, sebelum ditanam sebaiknya dilakukan perendaman dalam air selama 24 jam dengan larutan PEG dan KNO3.

Langkah kedua. Bersihkan lahan dari gulma dan sisa akar tanaman lainnya, kemudian dilakukan pencangkulan dan penggarpuan.

Langkah ketiga. Buat lubang tanam dengan jarak tanam (0,5 -1) x 1 meter. Lubang tanam tersebut kemudian diisi dengan pupuk kandang kurang lebih 100 gram per lubang.

KLIK INI:  Amphioctopus Marginatus, Gurita yang Punya Tingkat Kecerdasan Tinggi

Langkah keempat. Penanaman sebaiknya dilakukan pada permulaan musim hujan, di mana setiap lubang ditanam 1 bibit.

Langkah kelima. Pengairan pada tanaman adas diperhitungkan berdasarkan pertumbuhan tanaman tersebut dan diberikan pengairan pada saat eoeporimeter menunjukkan defisit 30 – 40 mm. Irigasi yang teratur akan meningkatkan hasil dan mutu buah, interval pemberian tergantung pada tipe tanah dan kultivarnya.

Langkah keenam. Pada umur 8 bulan setelah tanam, Adas yang buahnya berwarna hijau keabu-abuan sampai kehitaman dan cukup keras apabila dipijat sudah dapat dipanen. Buahnya tidak matang serempak, sehingga panennya membutuhkan waktu yang cukup lama (4 bulan) dengan 15 kali pemetikan dalam interval waktu 1 – 2 minggu. Proses pemanenan dilakukan dengan cara memetik karangan buah yang telah masak, buah yang masih muda ditinggalkan untuk periode panen berikutnya.

Langkah ketujuh. Buah hasil panen dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar air mencapai 12 – 14 persen. Buah yang telah dikeringkan kemudian dibersihkan dari kotoran tanaman.

Langkah kedelapan. Dilakukan pengemasan ke dalam kantong-kantong plastik yang bersih dan disimpan dalam gudang.

Demikianlah pembahasan mengenai Adas, manfaat dan cara budidayanya. Semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Perihal Teh Daun Jambu Biji, Manfaat dan Cara Membuatnya