6 Fakta Perihal Semut yang Tak Terpikirkan, Mencengangkan!

oleh -826 kali dilihat
6 Fakta Perihal Semut yang Tak Terpikirkan, Mencengangkan!
Ilustrasi - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Seperti kata pameo klasik: dimana ada gula, di situ ada semut! Begitulah fakta perihal semut, makhluk kecil yang punya instink kuat pada sisa makanan, utamanya pada yang manis-manis.

Semut juga punya keunikan lainnya seperti kebiasaannya bergerembol dan berbaris teratur. Tak hanya itu, semut-semut yang berjumpa sangat suka cipika-cipiki atau ciuman sesaat.

Semut juga punya solidaritas dan persatuan terbaik dalam mendekati sumber makanan. Kawanan semut dapat bergotong-royong dengan telaten memindahkan makanan ke sebuah lubang bahkan mengangkat pasir dari bawah lantai rumah.

Padahal, ukuran tubuhnya sangatlah kecil. Semut tak punya kekuatan besar secara fisik, tetapi ia punya ketelatenan dan mungkin saja kesabaran. Meski kecil, gigitan semut juga punya efek cukup menyakitkan dan gatal.

Itulah sebagian fakta menarik mengenai semut, fakta lainnya dirangkum Theconservation berikut ini ternyata jauh lebih mencengangkan. Mari kita simak!

KLIK INI:  Pulang, Bento dan Iskandar Kembali ke Tempat Asalnya di Kalimantan
  1. Kebanyakan semut adalah betina

Tak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa umumnya semut yang kita lihat adalah betina. Dominasi betina sangat berpengaruh pada populasi semut. Pada kerajaan semut juga ada kasta tersendiri dan di dalamnya ada pembagian tugas dan tanggungjawab.

Semua semut pekerja adalah betina. Kawanan itu dipimpin oleh ratu sebagai pendiri koloni yang tugas terbesarnya adalah menghasilkan telur.

Semut pekerja tidak akan pernah memiliki keturunan sendiri karena memang tugasnya sebatas bekerja.

Menariknya, nasib seekor semut betina, apakah akan menjadi pekerja atau menjadi ratu ditentukan berdasarkan diet, bukan genetika. Semua larva semut betina bisa menjadi ratu, yakni mereka yang menerima diet kaya protein. Larva lainnya yang menerima lebih sedikit protein hanya akan tumbuh sebagai generasi pekerja.

  1. Semut jantan hanya agen reproduktif bersayap

Tidak seperti manusia, dengan kromosom X dan Y, jenis kelamin semut ditentukan oleh jumlah salinan genom yang dipunyainya.

Uniknya, semut jantan berkembang dari telur-telur yang tidak dibuahi dan karenanya tidak menerima genom dari ayah. Dengan begitu, semut jantan tidak memiliki ayah dan juga tidak dapat melahirkan anak laki-laki. Mereka hanya dapat memiliki cucu dan memiliki kakek.

Sedangkan, semut betina, sebagai perbandingan, berkembang dari telur yang dibuahi dan memiliki dua salinan genom–satu dari ayah mereka dan satu dari ibu mereka.

Semut jantan berfungsi layaknya sperma yang bersayap. Hanya memiliki satu salinan genom berarti setiap sperma mereka secara genetik identik dengan diri mereka sendiri. Semut jantan akan tuntas tugasnya setelah selesai kawin, setelah itu mereka mati.

  1. Ratu berpuasa selama berminggu-minggu

Ratu perawan dan dan jantan bersayap akan meninggalkan sarangnya saat situasi hangat dan lembab. Mereka keluar untuk mencari pasangan. Uniknya, perkawinan terjadi pada saat terbang. Bahkan hingga ratusan meter di atas tanah sehingga memerlukan cuaca yang baik.

KLIK INI:  Semut Bisa Jadi Pendukung Pertanian Berkelanjutan dan Pengganti Pestisida

Setelahnya, ratu terjatuh ke tanah, melepaskan sayapnya. Sedangkan semut jantan, kemudian mati seketika. Pasca kawin, sang ratu kemudian memilih menggali ke dalam tanah yang lembut akibat hujan yang baru terjadi.

Di dalam tanah, para ratu berpuasa selama berminggu-minggu hingga mereka menghasilkan pekerja yakni semut betina mereka sendiri. Mereka punya cadangan makanan dari simpanan lemak mereka dan otot-otot penerbangan yang berlebih untuk bertelur, yang telah dibuahi oleh sperma dari perkawinan mereka di angkasa.

Ini adalah stok sperma yang sama yang diperoleh dari jantan yang sudah lama mati yang memungkinkan seorang ratu untuk terus memiliki telur terbuahi sepanjang hidupnya. Ratu tidak pernah kawin lagi.

  1. Peristiwa perbudakan dalam koloni semut

Peristiwa perbudakan ternyata berkembang di sejumlah spesies semut, meski mereka juga menunjukkan kerja sama pada tingkat yang luar biasa. Contoh ekstremnya adalah “supercolony” semut Argentina (Linepithema humile) yang tinggal memanjang pada lebih dari 6.000 kilometer garis pantai Eropa, dari Italia hingga Spanyol barat laut, dan terdiri dari miliaran pekerja dari jutaan sarang yang bekerja sama.

KLIK INI:  Jangan Sepelekan Perannya, Ini yang Akan Terjadi Bila Semut Punah
  1. Ratu semut dapat hidup tahunan

Setelah membangun koloninya, pekerjaan sang ratu belum selesai dan ia masih memiliki bertahun-tahun ke depan untuk bertelur.

Semut pekerja dapat hidup setidaknya selama satu tahun, sedangkan semut jantan hanya bisa bertahan hidup sekitar satu minggu (meskipun sperma mereka hidup lebih lama). Perbedaan usia bertahan hidup ini murni disebabkan oleh perbedaan ekspresi gen mereka.

  1. Semut dapat membantu manusia dan lingkungan

Faktanya, semut memiliki sisi penting yakni memiliki pengaruh besar dalam ekosistem di seluruh dunia dan peran mereka beragam. Beberapa semut dianggap hama, namun ada pula yang bertindak sebagai agen pengontrol biologis.

Semut menguntungkan ekosistem dengan cara membantu penyebaran benih, meningkatkan kualitas tanah hingga membantu proses penyerbukan tanaman.

Semut bahkan dapat bermanfaat pula bagi kesehatan kita, diantaranya sebagai sumber potensial obat-obatan baru seperti antibiotik. Jangan Sepelekan Perannya, Ini yang Akan Terjadi Bila Semut Punah!

Itulah sejumlah fakta menarik perihal semut yang mencengangkan kita semua. Semut mengajarkan kita sebuah filosofi menarik betapa setiap makhluk yang ada punya peran dan manfaatnya masing-masing.

Simak pula tips mengusir semut di rumah secara alami di SINI! Semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Mengenal Burung Cekakak Merah yang Pemalu