- Peneliti Remaja se-Kabupaten Bulukumba Paparkan Potensi dan Ancaman di DAS Balantieng - 17/06/2025
- Kaum Muda Lintas Iman Kota Bandung Perkuat Kapasitas Jurnalisme, Suarakan Keadilan Iklim - 17/06/2025
- Mentoring Penulisan Berita dan Artikel, Forsi LHK Sulsel Gelar Sesi Berbagi Literasi Secara Daring - 16/06/2025
Klikhijau.com – Bunga kantil (Michelia alba) memang telah melakat dalam tradisi masyarakat di Jawa, khususnya di Jawa Tengah. Oleh masyarakat Jawa Tengah dahulu kala, bunga kantil dimanfaatkan sebagai sarana dalam ritus adat, tradisi, keagamaan, kepercayaan dan spiritual.
Bunga ini bahkan dipercaya memiliki pengaruh supranatural, sehingga dikeramatkan sebagai tumbuhan yang tidak boleh diganggu kecuali untuk acara khusus. Karenanya, keberadaan bunga kantil juga diidentikkan dengan nuansa angker dalam masyarakat.
Meski demikian, bunga kantil menjadi bunga idola putri-putri keraton pada masa kerajaan kuno di Jawa. Menjadi suatu kebanggaan tersendiri bila warna kulit seorang putri menyerupai bunga kantil. Hingga kini, kantil pun masih masih dipakai wanita sebagai perhiasan rambut. Bunga kantil bahkan jadi flora identitas Jawa Tengah.
Berikut ini setidaknya 5 fakta unik perihal bunga kantil yang pernah melekat dalam tradisi masyarakat di Jawa Tengah, sebagaimana dikutip dari buku “Bunga Kantil” karya Setijo Pitojo (1994):
- Pohon yang dikeramatkan
Seperti dibahas di awal bahwa bunga kantil dikeramatkan bahkan identik dengan pohon angker. Orang-orang tua selalu melarang anak-anaknya mengusik batang, ranting maupun bunganya. Hal inilah yang membuat pohon satu ini jarang dijama.
Awal mula pohon kantil diyakini sebagai pohon angker adalah dari cerita-cerita orang tua dan ungkapan lama yang menggambarkan berbagai kejadian berkaitan dengan legenda berkaitan dengan bunga kantil. Terlebih, bunga ini juga dipakai dalam ritual adat dan keagamaan.
- Hanya diberikan pada yang memerlukan
Bunga kantil hanya akan diberikan pada mereka yang sangat membutuhkannya. Semisal sebagai sarana memperoleh kesembuhan. Jadi, bila tidak untuk tujuan yang penting, bunga ini dibiarkan berkembang begitu saja.
- Bunga kantil bermakna magis
Bunga kantil bermakna magis. Hal ini yang membuatnya banyak dimanfaatkan pula pada upacara pernikahan di Jawa. Bunga ini diyakini mengandung nilai tersendiri bagi kehidupan tersendiri bagi pasangan penganti yakni memberi rasa ketenangan.
- Harganya mahal di hari tertentu
Harga bunga kantil di hari-hari biasa terbilang murah, karenanya bunganya dibiarkan saja hingga gugur dengan sendirinya. Namun, pada hari Kamis dan Jumat, harganya bisa meningkat, terutama pada Kamis Wage dan Jumat Kliwon.
- Perhatian warga berbeda-beda
Agaknya setiap daerah memiliki perhatian berbeda-beda mengenai bunga kantil. Ada yang menganggapnya biasa-biasa saja, sebagian lagi meyakini bahwa bunga ini keramat dan memiliki nilai magis.
Filosofi bunga kantil
Menurut Prof. Dr. PJ. Zoetmulder, kantil diartikan sebagai suatu keluarga dengan asana. Konon pada zaman dahulu kala, bila seorang pemuda menyapa kekasihnya dengan bunga ini, itu pertanda bahwa sang kekasih sedang menyatakan kesetiaan cintanya.
Kantil juga diartika selalu melekat. Makna yang tersirat di dalamnya adalah suatu harapan agar selalu menyertai ke mana saja, tidak berpisah. Karenanya bunga kantil selalu dihadirkan pada pesta pernikahan. Ini melambangkan komitmen cinta kasih hingga akhir hayatnya.
Kantil dimaknai pula sebagai tempat tidur atau pembaringan jenazah. Hal ini melambangkan suatu ketenangan sementara atau ketenangan yang abadi. Bunga kantil juga kerap dijadikan simbol kala gembira atau saat berduka cita.
Itulah fakta dan makna filosofis mengenai bunga kantil, semoga bermanfaar!