4 Fakta Menarik Perihal Hutan Kota sebagai Pengendali Polusi Udara

oleh -255 kali dilihat
70+ Fakta Mencengankan Perihal Deforestasi yang Perlu Dihayati
Ilustrasi - Foto/Pixabay

Klikhijau.com – Hutan kota memiliki ragam manfaat, selain untuk menambah estetika wajah kota juga manfaat ekologisnya yang luar biasa. Satu diantaranya adalah bagaimana hutan kota berfungsi dalam mengendalikan dan mengurangi polusi udara.

Keberadaan hutan kota akan membuat ruang kota lebih asri dan hijau. Bila vegetasinya terjaga, hutan kota juga dapat menjadi tempat bersantai warga. Tempat olahraga di waktu pagi dan sore hari, hingga sebagai tempat penelitian.

Hutan kota juga dapat mengendalikan polusi udara dan polusi suara. Seperti diketahui, aktivitas yang padat di perkotaan memungkinkan munculnya polusi berupa debu yang dapat mengganggu kesehatan.

Debu atau partikel yang beterbangan di perkotaan umumnya mengandung unsur-unsur seperti garam sulfat, timah hitam, oksida besi, jelaga, sulfuroksida, asbestos dan unsur kimia lainnya. Secara spesifik, unsur kimia ini dapat berdampak pada pernapasan dan kulit manusia.

Bagaimana hubungan antara hutan kota dan polusi udara? Berikut 4 fakta menarik yang penting diketahui sebagai inspirasi dan motivasi menjaga hutan kota.

KLIK INI:  Gelar Writing Camp, Klikhijau Ajak Peserta Menulis di Alam Raya
  • Hutan kota menurunkan kadar debu

Keberadaan hutan kota tenyata dapat menurunkan kadar debu. Menurut penelitian Zoer’aini Djamal Irwan (1994), hutan kota dapat menurunkan kadar debu sebesar 46,13% di siang hari pada permulaan musim hujan.

Bahkan hutan kota yang berstrata lebih banyak akan lebih efektif menurunkan kadar debu yakni sebesar 53,56%, dibanding dengan hutan kota yang berstrata dua menurunkan kadar debu sebesar 42,89%.

  • Vegetasi dapat mengakumulasi ragam jenis polutan

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa vegetasi dapat mengakumulasi berbagai jenis polutan. Riset yang dilakukan Wargasasmita et.al (1991) mengungkap bahwa tumbuhan dapat mengakumulasi Pb pada daun dan kulit batangnya.

Dikatakan juga bahwa kandungan Pb lebih banyak  pada tanaman di tepi jalan dibandingkan  kandungan Pb pada tumbuhan sejenis di lokasi yang jauh dari pinggir jalan.

KLIK INI:  SD Negeri Borong Perkuat Gerakan PBLHS untuk Jadi Sekolah Adiwiyata Nasional
  • Pohon penyerap polutan

Berdasar sejumlah penelitian ditemukan fakta bahwa pohon Johar (Cassia siamea), Mahoni (Swietenia macrophylla), dan Asam landi (Pithecellobium dulce) memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap Pb.

Hasil penelitian (Badri 1986) menunjukkan bahwa kandungan Pb jerapan dan serapan pada tumbuhan sangatlah bervariasi, semua tergantung pada jenis daunnya.

Daun tanaman Damar (Agathis alba), Kesumba (Bixa Orellana), Kiara paying (Filicum decipiens), Pala (Myristica fragrans) dan lainnya mempunyai potensi yang tinggi sebagai pereduksi Pb.

  • Hutan kota dan ozon

Ahli dari Rusia, Robinette (1972) dalam risetnya mengungkap bahwa lingkungan pabrik dengan luas 500 meter lahan hijau dapat menurunkan sekitar 70% sulfur dioxide dan 67% nitrit oxide.

Fakta lain diungkap pada penelitian yang dilakukan Stevenson 1970 (dalam Grey dan Deneke 1978) bahwa hutan dapat menyerap ozon sekitar 80% dan pohon yang tinggi akan menyerap lebih banyak dari pohon yang rendah.

Itulah 4 fakta menarik perihal hutan kota dan polusi, semoga bermanfaat!

KLIK INI:  Energi Terbarukan, Pengertian, Contoh, Karakteristik dan Keunggulannya